Virus Corona di Sumsel

Palembang Zona Merah, Minta Pemkot Tegas Terhadap Pengendalian Warga untuk Patuh Physical Distancing

Ketua Tim PIE RSMH dan Juru Bicara Satgas pencegahan dan Penangulangan Covid-19. dr. Zen Ahmad,Sp.P, meminta pemerintah Kota Palembang

Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
Sripoku.com/ Antoni
Ilustrasi Virus Corona di Sumsel 

Laporan Wartawan Sripoku.com Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Ketua Tim PIE RSMH dan Juru Bicara Satgas pencegahan dan Penangulangan Covid-19. dr. Zen Ahmad,Sp.P, meminta pemerintah Kota Palembang melakukan tindakan lebih tegas, terhadap pengendalian masyarakat untuk patuh terhadap physical distancing.

Supaya kemungkinan penularan transmisi lokal tidak terjadi lagi.

“Jika physical distancing masyarakat tidak dijalankan, kita khawatirkan penyebaran Covid-19 ini akan semakin meluas,” ujarnya, Senin (20/4/2020).

Ia mengungkapkan, kecurigaan terhadap orang yang positif Virus Corona semakin besar.

Tidak hanya pendatang, namun semua orang dapat dicurigai terkena Covid-19.

Data Dalam Angka Palembang Zona Merah Covid-19 Per 20 April 2020

 

Obat Racun Ular Sedang Kosong di RSUD Rupit, Seorang Warga Desa Maur Muratara Tewas Dipatuk Ular

Namun, kekhawatiran masyarakat tersebut harus juga menjadi cara agar dapat menghindari, dengan cara patuh terhadap physical distancing, berjarak minimal dua meter dan menggunakan masker.

Hal ini karena hanya sedikit sekali pasien positif Virus Corona yang mempunyai gejala dengan tingkat tinggi.

Lebih dari 85 persen pasien lainnya tidak memiliki gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

Zen juga mengatakan OTG yang positif tersebut adalah mereka yang sudah melakukan pemeriksaan, berarti masih banyak OTG yang belum melakukan pemeriksaan karena merasa tidak memiliki gejala.

“Siapapun bisa jadi OTG, umumnya mereka yang berumur muda, memiliki sistem imum yang kuat, sehingga dapat menetralisir virus yang masuk ke dalam tubuh,” ujarnya, Senin (20/4/2020).

Mayoritas Tenaga Medis di Sumsel Terpapar Covid-19 Karena Standar APD Rendah, IDI Minta Pasien Jujur

 

PDP Corona  Asal Samarinda Mengamuk di Rumah Sakit Karena Tolak Isolasi

Menurut dia, OTG akan berbahaya jika melakukan kontak fisik atau tidak berjarak dengan orang-orang yang rentang atau memiliki sistem imun yang rendah.

Oleh karena itu pihak rumah sakit kebanyakan melarang dokter yang sudah berusia 50 tahun ke atas untuk melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang terduga Covid-19.

Treatment atau pengobatan yang sangat tepat bagi para OTG adalah cukup dengan melakukan isolasi diri.

Upaya ini selain untuk menjaga imun tetap tinggi, juga untuk mencegah agar penularan terhadap orang-orang yang rentan terjadi.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved