6 Fakta IDI Ungkap 1000 Kematian Pasien Corona, Banyak Berstatus PDP Diketahui Seusai Meninggal
Angka tersebut berbeda dengan yang terakhir disampaikan oleh juru bicara pemerintah terkait Covid-19 Achmad Yurianto yakni 535 orang.
"Agar tidak menjadi fenomena gunung es," kata Daeng.
6. Potensi Kasus Bisa Meningkat
Tak hanya soal angka kematian, Daeng juga menyebut bahwa kasus positif corona di Indonesia masih berpotensi akan meningkat lebih besar lagi.
Dia bahkan menyebut, bahwa data yang diupdate setiap harinya oleh pemerintah bisa jadi adalah data satu atau dua minggu yang lalu.
Sebab antara waktu pengetesan, proses dan pengumuman hasilnya bisa memakan waktu satu minggu.
Sehingga konteks pernyataanya terkait jumlah pasien meninggal terkait corona yang mencapai 1.000 itu juga berkaitan dengan jumlah tes yang sedikit dan waktunya yang lama.
Karena itu pihaknya mendorong agar tes virus corona di Indonesia dipercepat dan diperluas.
Daeng mengungkapkan, dengan tes yang dipercepat dan diperluas maka penemuan kasus akan semakin cepat dan tepat. Selain untuk menghindari fenomena gunung es yang ia sebut tadi.
"Yang ditemukan sekian, tetapi sebenarnya yang aslinya lebih besar dari itu," kata Daeng.
"Saya sebenarnya menekankan pesan dari Presiden Jokowi untuk mempercepat tes itu tadi karena angka positif atau kematian akan lebih besar bila itu dilakukan," pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "IDI Sebut Angka Kematian Terkait Corona di Indonesia Lebih dari 1.000 Kasus", https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/19/112918065/idi-sebut-angka-kematian-terkait-corona-di-indonesia-lebih-dari-1000-kasus?page=all.