Virus Corona
Cerita Seorang Pemulung Tahan Lapar Dua Hari Kini Menangis Haru Dapat Sekarung Beras Dampak Corona
Seorang pemulung menjadi salah satu warga yang terdampak virus corona sampai menahan lapar karena kondisi dan kesuliatan ekonomi.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
Untuk itulah pemerintah dan otoritas setempat memberlakukan berbagai cara demi menanggulangi penyebaran virus corona agar tidak semakin meluas.
Salah satu langkah antisipasi dan upaya pencegahan yang diberlakukan yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Hal ini berdampak pada kegiatan berbagai sektor di masyarakat termasuk para pedagang yang harus rela menutup sementara dagangannya sebagai imbas virus corona.
• Kisah Pilu Kakek Kayuh Sepeda Ontel dari Kota Orang, Sedih Tak Sanggup Bawa Pulang Jenazah Istrinya

• Cegah Penularan Virus Corona, Kasir Sejumlah Mini Market di Palembang Kini Ada Pembatas dari Plastik
Ibarat buah simalakama, inilah curahan hati seorang ibu yang berprofesi sebagai pedagang kaki lima.
Ibu ini berasal dari Padang dan berjualan demi menghidupi keluarganya.
Di tengah pandemi corona, banyak masyarakat kehilangan pekerjaan bahkan ada yang harus rela menutup lapaknya sendiri.
Bukan tak mau menurut dengan pemerintah, beberapa pedagang tidak tahu harus bagaimana selain berjualan untuk bertahan hidup.
Video berdurasi singkat yang memperlihatkan seorang ibu masih membuka lapaknya dengan berjualan pakaian di tengah pandemi corona.
Nampak sejumlah petugas dari anggota kepolisian menghampiri si ibu lalu menyampaikan perintah negara dengan memberikan arahan seputar virus corona.
"Cuma kalo bisa pak, kalo boleh ya pak ya, saya mewakili ibu-ibu, kami butuh makan pak, anak kami masih kecil-kecil," ungkap ibu itu sambil menahan tangis.
Ucapan ibu ini pun begitu menyayat hati, "di luar mati karena corona, di rumah kami mati kelaparan pak," ujarnya.
"Kan sama mati-mati juga pak, emang gak kasian sama kami," tambah si ibu.
• Napi Ini Tolak Bebas dan Ngaku Betah di Penjara, Ternyata Ini Alasannya tak Mau Keluar Lapas, Sedih!

Ibu ini mengungkapkan kesusahan yang dialaminya sebagai dampak pandemi virus corona.
"Cicilan katanya boleh ditangguhkan, tidak ada penangguhan pak, boleh ditangguhkan ibu tapi ibu bayar murah katanya harus bayar, kami bayar dari mana pak," ucap ibu itu lagi.
"Kami hanya dagang kaki lima, kami ngerti buat kita bersama, tapi kalo seperti ini kami gak makan gimana pak," ujarnya lagi.