Berita Palembang

Warga Palembang Masih Keluhkan Kebanjiran, Padahal Rumah Pompa Sungai Bendung Sudah Beroperasi

Permasalahan banjir di Kota Palembang belum tuntas meski rumah pompa sudah berfungsi optimal.

Penulis: Rahmaliyah | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Rahmaliyah
Genangan air di kawasan Sekip pasca hujan deras menguyur Kota Palembang, Rabu (15/4/2020) 

Laporan wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Permasalahan banjir di Kota Palembang belum tuntas meski rumah pompa sudah berfungsi optimal.

Berdasarkan pantauan, banjir terjadi lantaran masih banyaknya drainase yang tidak berfungsi dengan baik, terutama di kawasan lingkungan rumah penduduk.

Terpantau, genangan terjadi di Jalan Kapten A Rivai, Jalan Mayor Ruslan, kawasan Sekip, Jalan Veteran.

Tria Ningsih, salah seorang warga Sekip kembali harus merasakan kawasan ia tinggal kembali tergenang air dengan ketinggian sebatas lutut orang dewasa.

Padahal, sebelumnya ia sempat optimis dengan beroperasinya rumah pompa Sei Bendung yang tak jauh dari rumahnya bisa memberikan perubahan debit air terutama saat hujan deras terjadi.

“Mau ada pompa ternyata masih sama, tetap banjir sekitar rumah kami," ujarnya, Rabu (15/4/2020).

Meski genangan air tak sampai masuk ke area rumah, namun genangan yang terjadi di sekitar rumahnya membuat aktivitas terganggu lantaran, kendaraan roda dua selalu mogok bila terpaksa menerobos genangan air.

"Sudah banjir pasti selalu ke bengkel," ungkapnya.

UPDATE Positif Covid-19 di Indonesia 15 April 2020, Total 5.136, Meninggal 469 Pasien dan 446 Sembuh

 

BREAKING NEWS: Kasus Positif Covid-19 atau Virus Corona di Sumsel Bertambah, Kini Ada 22 Kasus

 

 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palembang Ahmad Bastari Yusak mengatakan, dengan intensitas hujan yang lama dan deras saat ini beberapa titik Kota Palembang masih banjir.

“Banjir ini karena masih ada sedimentasi, dan penyempitan saluran, makanya perlu normalisasi saluran/sungai. Hal ini akan terus kita evaluasi dan perbaiki,” katanya.

Mengenai pompanisasi Sungai Bendung yang diklaim memiliki covered wilayah yang sangat luas, diakuinya beberapa kawasan masih juga banjir.
Tapi menurutnya, harus diakui jika waktu, ketinggian dan luasan genangan berkurang.

Salah satunya berkurangnya titik banjir di Palembang yang awalnya 66 titik menjadi 33 titik banjir.

Selain itu, lama genangan air yang sebelumnya paling lama 12 jam, sekarang menjadi 2 jam.

“Diantara 33 titik yang tersisa itu diantaranya kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Buah ini. Seperti Sapta Marga, Sekojo, Arif Sumiharjo,” katanya.

Pelanggan PDAM Palembang, Diimbau Endapkan Semalam Sebelum Dimasak untuk Diminum,ini Penjelasannya

 

Video Hari Pertama Operasional Dapur Umum Kecamatan Sukarami, Bagikan 50 Kotak Nasi ke Warga Sekitar

Menurutnya, saat ini Kota Palembang memiliki anggaran untuk penanganan banjir sekitar Rp60 miliar. Hanya saja diakuinya jika jumlah tersebut jauh dari kata cukup untuk menuntaskan persoalan banjir Palembang.

“Masih sangat kurang, untuk pemeliharaan operasional, sendimenrasi, memperbaiki membuat saluran yang baru dan lainnya,” tutupnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved