Tak Langsung Pulang Saat Kompetisi Diliburkan Sementara, Ternyata Ini Alasan Winger Sriwijaya FC

Meskipun kompetisi dihentikan sementara, Winger Sriwijaya FC Imam Bagus Kurnia bersama istrinya Virga Zhapira memilih tetap tingaal di Palembang.

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: adi kurniawan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Winger Sriwijaya FC Asal Madura Ini, Dipanggil Kacong Ternyata Ini Artinya 

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Meskipun kompetisi dihentikan sementara, Winger Sriwijaya FC Imam Bagus Kurnia bersama istrinya Virga Zhapira memilih tetap tingaal di Palembang.

Pasangan suami istri ini betah bertahan di kontrakan kost-an di Jl Puncak Sekuning Palembang.

"Pasca diliburkannya tim, saya bersama istri masih bertahan di kontrakan sudah 1,5 bulan di Jl Puncak Sekuning. Tempatnya sama dengan Rudiyana bareng istrinya juga," ungkap Imam Bagus Kurnia.

Pria kelahiran Bangkalan Kepulauan Madura Provinsi Jawa Timur, 5 September 1995 mengaku tidak langsung pulang ke kampung halamannya lantaran dilarang oleh keluarga besarnya dan menyarankan untuk sementara bertahan dulu di Kota Pempek ini.

"Ini baru pulang sampai di rumah Bangkalan, Minggu (12/4/2020) malam karena di Palembang masih dikatakan aman dari zona merah, dan keluarga melarang untuk pulang pada saat itu. Kebetulan Jatim khususnya di Surabaya dan Bangkalan sudah zona merah," kata pesepakbola yang akrab disapa Kacong.

Setelah mengumpulkan niat lantaran sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan besar keinginan menghabiskan waktu bersama keluarga di Bangkalan.

Bacaan Niat Sholat Ashar Lengkap Tata Cara Sholat Ashar serta Manfaat Menunaikan Ibadah Sholat Ashar

Terbongkar Kasus Pembobolan Minimarket di Mesuji OKI Didalangi oleh Pegawai & Okunum Polisi Desersi

Kapolri Jenderal Pol Idham Azis Naikkan Status 7 Polda dari Tipe B ke Tipe A, Ini Daftarnya!

"Setelah lihat kondisi dengan niat bissmillah jadi saya pulang mas, Alhamdulillah kemaren aman dalam perjalanan Palembang-Jakarta-Surabaya-Bangkalan. Alhamdulillah bisa sampai rumah dengan selamat," ujarnya.

Sebagai pemain sepakbola profesional, pria ini tetap giat melakukan latihan mandiri di lantai atas tempat kontrakan.

"Di situ bisa buat latihan selama ini. Iya mas paling sama skipingan sama jugling-jugling aja mas sama sprint-sprint pendek. Jaga kondisi fisik dengan tetap jaga dan atur pola makan seimbang, latihan rutin lari-lari pendek, skipping, sit up, push up, cukup minum, dan istirahat tidur cukup tidak berlebihan mas," bebernya.

Selain itu juga sang istri juga ikut kerasan tinggal di Kota Palembang. Bahkan sudah memiliki langganan tempat belanja makanan kuliner khas Pempek Beringin.

"Kalau istri senang tinggal di Palembang. Kotanya besar, bahkan kita ada langganan makanan selama di Palembang. Kalau kita di Pempek Beringin," terangnya.

Saking kepincutnya pesepakbola asal kepulauan Madura ini dengan pempek, ia dan sang istri bisa menghabiskan 20-an pempek.

"Kita berdua suka pempeknya kalau lagi pengen banget bisa menghabiskan 20-an pempek. Apalagi cukanya mantap banget," pujinya.

Winger Imam Bagus Kurnia namanya kian bersinar mengukir prestasi di setiap penampilannya pada laga ujicoba gelaran Sriwijaya FC jelang kick off kompetisi sesungguhnya Liga 2, Minggu (15/3/2020).

Baik memproduksi gol maupun menjadi assist (pengumpan gol), Imam mulai menjadi langgan manakala dirinya diturunkan main oleh coach Budi Jo di setiap laga ujicoba selama ini.

Wartawan sempat bertanya-tanya ketika membaca tulisan tangan pelatih fisik SFC Ananto Nurhani saat mengkroscek pencetak gol Sriwijaya FC namanya Kacong nomor punggung 11 yang tak lain adalah Imam Bagus Kurnia.

"Kacong itu nama panggilan saya orang Madura. Ya samalah dengan kalau orang Medan itu Lay atau Ucok. Soalnya di tim kita kan misalkan saya dipanggil Imam kan ada dua orang yang punya nama Imam. Satunya Imam Arief Fadilah (kiper)," kata Kacong.

Sriwijaya FC patut berbangga memiliki winger Imam Bagus Kurnia yang dikenal memiliki kecepatan dan kemampuan yang bagus dalam penguasaan bola yang siap merepotkan barisan pertahanan setiap klub lawannya.

Imam yang pada musim lalu memperkuat PSCS Cilacap sepertinya berhasil merebut hati coach Budi Jo dalam penentuan starting eleven yang bersaing dengan winger anyar SFC lainnya seperti Firman Septian nomor punggung 21, Rahel Radiansyah nomor punggung 78, Bagus Wijaya nomor punggung 17, Guntur Agung Ramadhan nomor punggung 89.

"Selama laga ujicoba gak tahu juga sudah berapa gol. Lupa juga gak ngitung. Paling delapan ya," ungkap Winger Imam Bagus Kurnia.

Imam menyatakan akan berusaha berbuat maksimal untuk membawa Sriwijaya FC pada targetnya bisa lolos Liga 1.

"Alhamdulillah kita pemain sudah mengerti satu sama lain, komunikasi saat pertandingan. Termasuk transisi itu dari komunikasi antar lini saling mengingatkan, saling nutupi satu sama lain. Kalau persiapan khusus tentunya berusaha maksimal untuk yang terbaik," ujarnya.

Sama halnya dengan kebanyakan pemain lainnya, Imam Bagus Kurnia yang pernah memperkuat Madura United FC, PSMS Medan memiliki alasan tertarik bergabung ke klub berjuluk Laskar Wong Kito ini.

"Kita tahu SFC grup besar jadi termotivasi membuat tantangan buat saya untuk ngembaliin ke Liga 1 lagi. Tahun kemarin saya di PSCS Cilacap, sebelumnya di Madura United. Posisi sayap kiri, sayap kanan sama aja," terang pria yang akrab disapa sebutan Kacong.

Meski tak hapal tahunnya, Imam menceritakan awalnya menekuni olahraga si kulit bundarnya sejak dirinya duduk di bangku kelas 3 SD ikut Sekolah Sepakbola SSB di tanah kelahirannya di Bangkalan (Jawa Timur).

Kemudian pas SMP hingga tamat sekolah ia ikut tim Perseba Bangkalan U-15. Setelah itu ikut tim Bajul Ijo Surabaya selama satu musim di Liga 3.

Lalu pindah ke tim Persibas Banyumas selama satu musim dan bantu Porprov Jateng meraih juara 1. Tim Pra PON Jatim mewakili Perseba Bangkalan Liga 3.

"Di situ berhasil menjadi juara 1 sehingga naik ke Liga 2. Habis naik kasta, tim ganti nama jadi Laga FC Surabaya naik juga runner up di Liga Nusantara," bebernya.

Prestasinya di sepakbola juga membawa Imam Bagus Kurnia terpilih masuk TNI di kesatuan Polisi Militer pada tahun 2015.

"Pas pembekuan dua tahun gak ada kompetisi Liga, saya ditawari jadi tentara pas seleksi disaring di jatim, di pusat penentuannya. Hanya 18 orang dari pemain bola, saya terpilih jadi anggota TNI sampai sekarang," kata Imam.

Kemudian memperkuat PSMS di Indonesia Soccer Championship (ISC) B pada tahun 2016. Namun setelah tidak lolos, Imam diperintahkan untuk ikut PS TNI U-21 di Jakarta dan menjuarai juara 1 nasional final melawan Bali.

"Masuk TNI harus mengikuti pendidikan 9 bulan. Ketika itu sudah ikut 7 bulan, diperintah Pangkostrad ke Medan untuk ikut di tim sepakbola. Selagi masih produkif, saya akan terus aktif akan di sepakbola. Tapi kalau tidak, tentunya akan balik ke kesatuan," kata sulung dari dua bersaudara pasangan Imam Sohibu dan Sumiati.

Setelah itu Imam bergabung dengan PSS Slemen 2017, Madura United 2018. PSCS Cilacap 2019. Dan sekarang di Sriwijaya FC 2020.

Ia bersyukur dari kesatuan TNI selalu memberikan kemudahan dan mendukung kepada prajurit yang berprestasi.

"Itu menambah motivasi kita. Apalagi melihat bisa membanggakan korps juga karena bisa berbuat untuk tim yang dibela. Cita cita lain selain memberikan yang terbaik untuk tim. Mudah-mudahan dikasih kemudahan bisa bela negara masuk Timnas. Dulu pernah dipanggil Timnas U-15 waktu ikut U-15 Jatim. Tapi gak lolos," kata alumni SMA 1 Bangkalan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved