Virus Corona di Sumsel

Dari Pakaian Beralih ke Masker Kain, Pengusaha Konveksi di Muba Kebanjiran Order di Tengah Corona

kali ini pemilik konveksi tidak sedang mengerjakan pesanan pakaian, melainkan memproduksi masker berbahan kain.

Penulis: Fajeri Ramadhoni | Editor: Refly Permana
sripoku.com/fajeriramadhoni
Sejumlah penjahit yang berada di Kecamatan Sekayu ketika mengerjakan orderan jahitan masker kain. 

Secara tidak langsung memberikan pekerjaan bagi mereka yang selama ini tidak bekerja namun memiliki kemampuan menjahit.

"Kami jamin meski tidak seperti masker kesehatan pada umumnya, namun masker berbahan kain ini dapat sedikit membantu masyarakat jika terpaksa harus keluar rumah.

Bahan bakunya juga bukan sembarangan yang menggunakan kain tipis. Jadi benar-benar aman," terangnya.

Sementara itu, Plt Kadisdagperin, Azizah SSos MT mengatakan Pemkab Muba sendiri sudah mengimbau masyarakat terutama bagi yang sehat digerakkan memakai masker kain yang bisa dicuci sehingga bisa dipakai berkali-kali.

Sekaligus memberdayakan UMKM khususnya para penjahit di Sekayu untuk memproduksi masker kain ini, agar membantu sumber pendapatannya.

"Langkah ini sekalian membantu sosial ekonomi para penjahit. Kita rinci, pembuat masker kain mendapat Rp3.500 per masker untuk ongkos kerja.

Ke depan bila memungkinkan ongkosnya kita naikkan menjadi Rp5.000 untuk 1 masker. Ini bisa dipakai berkali-kali," ujarnya.

Puncak Pandemi Corona Diperkirakan Mei-Juni

Ia berkeyakinan, gerakan Masker Muba dapat membantu memutus penyebaran Virus Corona.

Apalagi beberapa waktu lalu, muncul pendapat jika yang sehat tidak perlu memakai masker.

Namun seiring informasi yg lebih maju, sekarang orang yang terpapar virus pun terkadang tidak merasakan gejala sakit apapun.

"Tidak ada jaminan bahwa orang yang merasa sehat berarti tidak membawa virus. Maka sebaiknya siapapun yg merasa sehat tetap memakai masker kain saat keluar rumah, untuk mencegah percikan liurnya mengenai orang lain.

Tentu ini bisa sukses jika semua orang melakukan hal yang sama. inilah yang mendasari Gerakan Masker Muba. Hanya jika kita semua bersama-sama melakukannya maka usaha menyetop penyebaran virus ini bisa berhasil," tegasnya.

Saat ini sudah ada puluhan penjahit yang mendapat orderan 10 ribu masker tahap pertama.

"Tahap pertama 10 ribu buah akan dibagikan gratis untuk masyarakat Muba. Masker kain digunakan bagi masyarakat yang sehat, tujuannya untuk back-up kelangkaan masker medis," terangnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved