Virus Corona di Sumsel
Bolehkah Anak atau Bayi Gunakan Masker? Begini Jawaban Dokter Spesialis Anak dari RSMH Palembang
Pemerintah tak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah demi mencegah penularan Covid-19.
Penulis: Jati Purwanti | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pemerintah tak henti-hentinya mengimbau masyarakat untuk mengenakan masker saat beraktivitas di luar rumah demi mencegah penularan Covid-19.
Saat ini di pasaran pun banyak penjual yang menawarkan produk masker khusus anak dengan motif lucu.
Namun, yang menjadi pertanyaan apakah anak-anak atau bayi boleh mengenakan masker juga?
Dokter Spesialis Anak dr Rismarini SPA mengatakan dalam kondisi seperti sekarang ini sebaiknya anak tidak dibawa keluar dulu.
Menurutnya anak dan bayi daya tahannya masih rendah sehingga mudah tertular penyakit dan kalau sakit mudah menjadi berat.
"Kalau anak sakit tidak mungkin untuk anak dirawat sendiri, pasti ada keluarga yang mendampingi sehingga berisiko juga untuk menularkan penyakitnya kepada keluarga yang mendampingi," katanya, Selasa (14/4/2020).
• Seorang Perempuan PDP Covid-19 di Muratara Dimakamkan Keluarga Layaknya Jenazah Pada Umumnya
• Daftar Pelanggan PDAM Tirta Musi Palembang yang Mendapat Stimulus Gratis Tagihan Selama 2 Bulan
Rismarini menegaskan, bila sangat perlu untuk keluar rumah maka anak juga harus menggunakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain. Selain itu, anak juga harus sering mencuci tangan.
Dia menjelaskan, sebenarnya tidak ada batasan umur anak boleh menggunakan masker, tapi umumnya anak-anak merasa risih dan tidak nyaman sehingga sering melepaskannya bila dipakaikan masker.
Hal tersebut karena masker menutupi wajahnya dan juga mungkin kesulitan untuk bernafas dengan baik.
Dokter spesialis anak yang berpraktik Graha Eksekutif RSMH dan Apotek Kimia Farma Rosarum Cindo ini menyarankan jika sangat terpaksa anak harus mengenakan masker, orangtua harus lakukan pengawasan ekstra agar penggunaan masker tidak menimbulkan efek buruk bagi anak.
Pengawasan orang tua ini sangat penting mengingat anak-anak mungkin akan kesulitan bernapas sehingga bisa membuat mereka kekurangan oksigen.
Sementara anak juga mungkin tidak merasakan tanda-tanda tersebut dan juga mungkin belum bisa juga membuka maskernya dengan cepat.
"Jadi harus sering-sering diperhatikan dan dibenarkan posisii maskernya oleh orang tua. Kalau anaknya sudah sekolah mungkin sudah mengerti." ujar Rismarini.