Ternyata Ada Penemuan Gunung Api Raksasa di Dalam Laut Bengkulu, Ini Daftar Gunung Indonesia & Dunia
Pasalnya, selain Gunung Anak Krakatau, ternyata di Indonesia terdapat hampir 199 gunung dimana 60-an diantaranya masih aktif.
Penulis: fadhila rahma | Editor: Welly Hadinata
Kabar tersebut tentu menjadi kecemasan tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Pasalnya, selain Gunung Anak Krakatau, ternyata di Indonesia terdapat hampir 199 gunung dimana 60-an diantaranya masih aktif.
Tak hanya itu, pada tahun 2009 lalu dilansir oleh Kompas.com, tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis berhasil menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera.
Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.
Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
"Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5).
Gunung api bawah laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut. Meskipun gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini.
"Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus," katanya. Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGGVeritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik.
Ia mengatakan, puncak gunung tersebut berada di kedalaman 1.280 meter di bawah permukaan laut.
Sementara itu, Danny Hilman Natawidjaja dari Geoteknologi LIPI mengatakan bahwa yang ditemukan di Bengkulu memang gunung api.
"Tetapi, sekarang sudah tidak aktif lagi. Kemungkinan sudah tidak aktif dari jutaan tahun lalu," katanya.
Irwan Meilano, pakar tektonik dari Institut Teknologi Bandung (ITB), mengatakan bahwa apa yang ditemukan di bawah laut Bengkulu "lebih pas disebut seamount (bukit laut)".
"Karena busur vulkanik di Sumatera berada di dekat sesar Sumatera. Mulai dari Gunung Seulawah, Toba, Sinabung, Talang, Marapi, dan lainnya, semuanya ada di dekat sesar Sumatera," papar Irwan.
"Jadi, busur gunung apinya tidak di kepulauan luar (fore arc), tetapi di tengah Pulau Sumatera," tegasnya.
Irwan mengungkapkan, mungkin saja ada hotspot gunung api di luar busur gunung api. Namun, peluangnya kecil.
"Gunung api di Indonesia kebanyakan terbentuk sebagai proses subduksi sehingga areanya dapat kita perkirakan. Peluang adanya gunung api yang terbentuk dengan mekanisme lain (hotspot) mungkin saja, tetapi peluangnya kecil," jelasnya.