Berita Muratara

Jalan Utama Desa Pauh Muratara Terputus, 2 Desa di Lokasi Terisolir Akibat tak Bisa Melintas

Box culvert di Jalan Utama di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diterjang debit air.

Editor: Yandi Triansyah
IST
Jalan utama di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara Sumsel terputus. Akibat box culvert longsor setelah diterjang debit air. 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Box culvert di Jalan Utama di Desa Pauh, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diterjang debit air.

Sehingga mengakibatkan jalan terputus dan tak bisa dilewati.

"Kami sudah mengecek ke lokasi, jalannya terputus, tidak bisa dilewati," kata Kepala Desa Puah, Aziz dihubungi, Minggu (12/4/2020).

Aziz menyebutkan, jalan yang masih tanah kuning tersebut merupakan akses utama menuju Dusun IV dan V Translok Desa Pauh.

Akibat terputusnya jalan itu, dua dusun terisolir karena tidak bisa melintas baik kendaraan bermobil maupun sepeda motor.

"Warga di dua dusun itu tidak bisa keluar, kalau pun mau keluar dusun harus lewat jalan lain, muter jauh," katanya.

Untuk sementara waktu kata Aziz, pihaknya akan membangun jembatan darurat agar bisa dilewati warga untuk keluar masuk dusun.

Cerita Pasien Asal OKI Sembuh Covid-19, Hasil Periksa ke Dokter Demam Biasa, Ternyata Positif Corona

 

Siap-siap Patah Hati, Sosok Anisha Diduga Pacar Pangeran Abdul Mateen Muncul, Terungkap Asal Usulnya

Pihaknya juga sudah melaporkan kejadian tersebut kepada Pemerintah Kabupaten Muratara untuk ditindaklanjuti.

Aziz menjelaskan, box culvert itu longsor karena diterjang debit air sungai yang mengalami pasang setelah diguyur hujan beberapa hari terakhir.

"Air kan pasang, deras sekali, muara box culvert itu kecil, jadi tidak sanggup menampung terjangan air, makanya longsor," ungkap dia.

Aziz menambahkan, box culvert itu dibangun oleh dana CSR perusahaan perkebunan sawit yang beraktifitas di desa tersebut.

Pasalnya, jalan itu juga merupakan lalu lintas aktivitas perusahaan untuk mengangkut hasil perkebunan sawit.

"Saya juga sudah lapor ke pihak perusahaan, katanya mereka mau ikut memperbaiki," ujar Aziz.

Menurut dia, jalan yang longsor itu sepanjang 9 meter dan sudah tidak cocok lagi dibangun box culvert.

"Sebenarnya bukan box culvert lagi itu, sudah seharusnya dibangun jembatan, kalau pun tetap mau box culvert harus dobel," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved