Virus Corona
Diperkirakan 32.000 Orang di Jakarta Terinfeksi Covid-19 atau Virus Corona, Baru Terdeteksi 2,3%
Angka estimasi terkait ada 32.000 orang yang telah terinfeksi virus corona, terlebih dahulu melihat angka kematian akibat virus SARS-CoV-2 ini.
"Sehingga angka kematian akibat Covid-19 bisa ditekan dan potensi total kasus akan lebih rendah," sambung Nuning.
Nuning mengatakan selama PSBB bisa menekan mobilitas penularan virus corona sampai 10 persen, maka dapat menjadi intervensi supresi untuk menekan penyebaran Covid-19.
"Mitigasi kalau yang bergerak 50 persen, jika sampai di bawa 50 persen maka boleh didefinisikan sebagai mitigasi keras," imbuh Nuning.
• Tidak Berubah, Kasus Positif Virus Corona di Sumsel Masih 21 Versi Situs Resmi Covid-19
Strategi mitigasi bertujuan agar rumah sakit dapat menampung pasien yang memerlukan perawatan medis. Sebab, epidemi selesai apabila hampir seluruh penduduk terinfeksi dan terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Sedangkan supresi, jika laju penambahan kasus baru terus berkurang, sehingga penyakit Covid-19 ini hilang dari masyarakat.
Setelah penyakit hilang, ada kemungkinan terjadinya gelombang kedua, ketiga dan seterusnya.
Tingkat urgensi Covid-19
Dari estimasi menggunakan model SEIRQD, dari 1 kematian dapat diperkirakan ada sekitar 385 kasus.
Dengan catatan, studi hanya terbatas untuk provinsi dengan jumlah kematian yang lebih dari nol. Serta, model valid jika sebagian besar pasien yang meninggal tidak berpindah provinsi selama 2 minggu.
Hasil riset SimcovID Team, peneliti menyimpulkan Jakarta memiliki kepadatan kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia, dengan 315 kasus untuk setiap 100.000 populasi.
Kepadatan kasus infeksi virus corona di ibukota ini jauh melebihi provinsi lain, yang hanya berkisar di bawa 50 kasus per 100.000 populasi.
• UPDATE Corona di Indonesia, Total 3.842 Terinfeksi Covid-19, Ini Rincian Kasus di Seluruh Provinsi
Sebagian besar provinsi dengan kepadatan kasus Covid-19 tertinggi dan rasio kasus tidak terdeteksi terletak di luar Jawa.
Di antaranya Bengkulu, Papua Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kepualauan Riau dan Bali.
Tim peneliti juga mengatakan makin lambat penerapan kebijakan, maka akibatnya puncak endemi akan semakin tinggi.
Selain itu, dalam menerapkan karantina wilayah, kecepatan identifikasi hasil rapid test akan turut menentukan kecepatan tercapainya puncak sekaligus penurunan kasus infeksi virus corona di Indonesia.
32.000 Orang Jakarta Diperkirakan Positif Covid-19, PSBB Bisa Tekan Infeksi Corona
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "32.000 Orang Jakarta Diperkirakan Positif Covid-19, PSBB Bisa Tekan Infeksi Corona", "32.000 Orang Jakarta Diperkirakan Positif Covid-19, PSBB Bisa Tekan Infeksi Corona".
Penulis : Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas