Berita Palembang
Banting Ponsel Suami Saat Istri Muda Telpon Minta Datang, Ibu Rumah Tangga di Palembang Ini Ditampar
Wanita berusia 28 tahun yang telah memilik tiga orang anak ini melaporkan suaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang
Editor:
Sudarwan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan mengaku mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Wanita berusia 28 tahun yang telah memilik tiga orang anak ini melaporkan suaminya ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Rabu (8/4/2020) sekitar pukul 11.00.
Warga Jalan Mayor Santoso, Kelurahan 20 Ilir, Kecamatan IT I Palembang ini menceritakan awal terjadinya KDRT.
Dia cerita jika suaminya itu poligami.
• Video: Salah Satu Komplek Perumahan di Sukawinatan Memutuskan Local Lockdown, Ada yang tidak Setuju
• Detik-detik Penumpang Kapal Histeris Ketakutan Terjun ke Laut Tahu Dalam Kapal Ada 3 Positif Corona
"Awalnya saya acuh saja. Tapi saat saya dan suaminya sedang berada di rumah bersama, tiba-tiba istri keduanya menelpon untuk menyuruh dia pulang ke rumah istri keduanya tersebut," katanya.
Istri keduanya itu menelpon pada Minggu (5/4/2020) sekitar pukul 19.00.
Dia tidak suka istri keduanya itu menelpon suaminya dan meminta datang ke rumahnya.
"Padahal suami saya sedang berada di rumah bersama saya.
Saat itu saya langsung membanting ponsel suami saya.
Entah kenapa tiba-tiba suami saya marah dan langsung menampar saya," katanya.
Dia juga menceritakan bahwa suaminya sering melakukan kekerasan terhadap dirinya bahkan sering menamparnya belasan kali.
• Padahal tak Ada Gejala, Seorang IbuTiga Anak di Solo Positif Corona Setelah Sering Merasa Haus
• Video Pengakuan Seorang Spesialis Copet di Pasar 16 Ilir Palembang : Hanya Jalanin Hobi
"Saya baru mengetahui kalau suami saya ini menikah dengan perempuan itu baru satu bulan ini.
Dan suami saya berjanji akan menceraikan perempuan itu dan meminta waktu.
Namun sampai dengan hari ini suami saya belum menepati janjinya bahkan sering menganiaya saya entah sudah berapa kali," ungkapnya.
Diketahui korban memiliki tiga anak yang masih sekolah.
"Yang membuat saya tambah pusing, sekarang bagaimana saya harus menghidupi ketiga anak saya sendiri kalau suami saya ini pergi dengan wanita tersebut," ujarnya.
Ia pun trauma dan sampai dengan hari ini masih mengingat kekerasan yang dilakukan suaminya terhadap dirinya.
• VIDEO: Ayah Ayu Ting Ting Ungkap Hal Diluar Kebiasaan Anaknya Usir Rasa Bosan di Rumah Karena Corona
• Cek Pengumuman SNMPTN 2020 di Sini, Sudah Bisa Diakses Sejak Pukul 13.00 WIB
"Saya ingat sekali saat suami saya menampar saya di rumah kami, sampai-sampai orang tua saya turun tangan untuk memisahkan kami," ujarnya.
Dia mengaku tidak mengenal wanita tersebut dan wanita itu tinggal di mana.
"Suami saya ini selalu menutupi tentang keberadaan istri keduanya ini dan selama ini saya tidak mengetahui di mana tempat istri keduanya ini tinggal," tambahnya.
Akibat sering dianiaya dan dirinya tidak mendapat kepastian kapan suaminya akan menceraikan istri keduanya tersebut lantas korban melaporkan suaminya kepada pihak kepolisian.
• Akhir Lockdown di Wuhan China Diakui Warganya Hampir Membuat Gila, Kini Pesta Lampu Kota Dimana-mana
"Saya sudah tidak tahan pak karena terus dianiaya suami saya ini, bahkan akibat dianiayanya pada waktu itu suami saya ini mendorong saya sampai sampai kening saya terkena sudut kayu kursi rumah kami, bukan hanya itu saya juga ditampar dan rambut saya ditariknya," ungkapnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono melalui Kepala SPKT Polrestabes Palembang, AKP Heri membenarkan adanya laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami korban.
"Laporan sudah kita terima dan laporan polisi korban akan ditindaklanjuti oleh unit Reskrim Polrestabes Palembang," ujarnya.
Berita Terkait