FENOMENA Awan Bentuknya Seperti Orang Berdoa, Mirip Juga Ibarat Ibu yang Ingin Memeluk Anaknya

Fenomena awan langka kembali menyita perhatian publik bahkan bentuknya menyerupai orang tengah memanjatkan doa, selain itu muncul juga anggapan lain

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Instagram/@sahabatsurga
Fenomena awan langka menyerupai manusia tengah memanjatkan doa 

SRIPOKU.COM - Fenomena awan langka pernah muncul dan terjadi pada beberapa langit di wilayah Indonesia.

Kali ini fenomena langka baru-baru ini terjadi di langit Madura tepatnya di lokasi Pamekasan.

Pada video tersebut memperlihatkan bentuk awan yang unik dan tak biasa.

Pasalnya awan tersebut berbentuk seperti orang sedang memanjatkan doa.

Namun, ada juga yang beranggapan jika awan tersebut tengah merindukan seseorang yakni diibaratkan seorang ibu yang ingin memeluk anaknya.

Fenomena unik dan langka ini dibagikan melalui akun Instagram @sahabatsurga.

Fenomena Kumpulan Ikan Mendadak Naik di Permukaan Laut, Dianggap Pertanda Bencana, Ini Kata BMKG!

Fenomena Awan Berbentuk Unik
Fenomena Awan Berbentuk Unik (Instagram/@sahabatsurga)

Heboh Fenomena Awan Berbentuk Gelombang Tsunami di Selayar Selatan, Ini Kata BMKG Soal Awan Langka!

"Masya Allah, Awan berbentuk unik
Banyak yg bilang seperti orang sedang berdoa.
Ada juga yg bilang mirip seorang ibu 'yang rindu' ingin memeluk anak nya.
Lokasi Pamekasan
Semoga kita senantiasa dalam keadaan sehat wal afiat dan dijauhkan dari marabahaya serta musibah.. Aamiin..," tulis akun tersebut.

Pada video itu juga terdengar seseorang yang tengah mengabadikan momen tersebut berbicara menggunakan bahasa Madura.

Hal ini diterjemahkan oleh salah satu warganet yang menulisnya pada kolom komentar.

"Terjemah suara.: "Ada penampakan (awan) saudara,, pagi-pagi, seperti orang berdoa. Ya Allah. Asli. Seperti org berdoa. Perbanyak baca sholawat baca istighfar bro (saudaraku)."... Dari bahasa Madura," tulis akun @cak_vin.

Fenomena Aneh, Warga Abadikan Momen Kemunculan 2 Matahari di Makasar, Ini Kata Astronom

Seketika itu juga fenomena unik tersebut membuat warganet kagum dan mengaitkannya pada suatu pertanda.

@cutindahhandayani

Pertanda Allah menyuruh kita perbanyaklah berdo'a memohon padaNYA, memohon pertolongan perlindungan padaNYA. Semoga wabah ini akan hilang ketika datangnya bulan Suci Ramadhan nanti. Aamiin

@shenan_dona

Kaya ibu mau meluk anak , dan seperti sedang berdoa juga , mengingatkan kita untuk terus berdoa setiap saat

@nandaekanr

Lekas membaik ibu pertiwi 

FENOMENA Sekawanan Burung Putih Mengitari Kabah Seolah Tawaf, Begini Tanggapan Ustaz Zacky Mirza

Sebelumnya sebuah fenomena langka juga pernah terjadi di langit Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu 8 Januari 2020.

Sekumpulan awan berbentuk gelombang menyerupai gelombang tsunami ini dilihat oleh warga di sebuah tanah lapang yang ada di daerah itu.

Foto-foto awan berbentuk tsunami ini diunggah oleh pengguna Facebook bernama Putra Siswanto.

Dalam unggahannya, dia menyebutkan, awan berbentuk tsunami di langit Kabupaten Kepulauan Selayar.

"Awan sunami. Kab.kep Selayar," tulis putra.

 Fenomena Gerhana Matahari Cincin Cuma Ada di 25 Daerah, Sumsel Diprediksi tak Dilewati Karena Ini

Terlihat dalam foto, beberapa anggota TNI sedang menyaksikan awan itu saat mengikuti gelar apel siaga bencana alam.

Kemunculan awan, bertepatan saat digelarnya apel kesiapsiagaan bencana alam oleh TNI-Polri dan Pemda di Lapangan Pemuda Benteng, Kabupaten Selayar, sekitar pukul 07.00 Wita.

Sebelumnya, fenomena awan berbentuk gelombang tsunami ini juga pernah terjadi di wilayah Makassar pada Janurai 2019 silam.

Menurut prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar, Nur Asia Utami, yang dikonfirmasi pada Rabu (2/1/2019) pagi, peristiwa munculnya awan gelombang tsunami itu dikenal sebagal cell awan kumulonimbus yang cukup besar.

Berbahaya

Biasanya, awan kumulonimbus tersebut disertai hujan deras, petir, dan angin kencang.

“Peristiwa tersebut dikenal sebagai cell awan kumulonimbus yang cukup besar, biasanya menimbulkan hujan deras disertai kilat atau petir dan angin kencang. Periode luruhnya awan tersebut tergantung besarnya, bisa 1-2 jam,” katanya.

Nur Asia Utami menuturkan, awan kumulonimbus ini berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, khususnya pesisir barat dan selatan.

“Awan kumulonimbus bisa terjadi di beberapa daerah di Sulawesi Selatan. Bahkan, di Kota Makassar awan ini bisa tumbuh kembali,” tuturnya.

Nur Asia Utami menambahkan, awan kumulonimbus ini sangat berbahaya. Bahkan, membahayakan bagi lalu lintas penerbangan.

Sempat membuat heboh media sosial

Fenomena alam yang tiba-tiba muncul tepat di awal tahun 2019 itu, sempat membuat heboh media sosial dan jadi perbincangan hangat di media sosial.

Banyak dari warganet merasa ngeri melihat awan berbentuk menyerupai gelombang tsunami tersebut.

Mereka pun berharap Kota Makassar tetap aman dan tidak terjadi sesuatu yang menakutkan.

 Video VIRAL Ikan Paus Ukuran Besar dan Masih Hidup Terdampar, Kelakuan Sejumlah Bocah Jadi Sorotan!

Yuk follow Intagram Sriwijaya Post

Jangan lupa juga subscribe YouTube Channel SripokuTV

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved