Virus Corona di Sumsel
Pasien Virus Corona di Prabumulih Masih Keluyuran Mulai Naik Ojek Hingga ke Kantor Layanan Internet
Masyarakat Prabumulih digemparkan adanya pesan berantai yang tersebar di media sosial yang menyebutkan pasien Virus Corona di Prabumulih keluyuran
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Sejak siang hingga malam Jumat (3/4/2020), masyarakat kota Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan digemparkan adanya pesan berantai yang tersebar di media sosial baik whatsapp, group facebook dan lainnya yang menyebutkan para pasien konfirmasi atau positif Virus Corona di Sumsel khususnya Virus Corona di Prabumulih masih berkeliaran di tempat umum.
Bahkan dalam pesan berantai tersebut pasien 09 Virus Corona di Prabumulih masih nekat pergi naik ojek pergi ke pasar dan ke kawasan Sukajadi tempat orang tuanya.
Tidak hanya itu pasien 10 Virus Corona di Prabumulih bahkan pergi ke sebuah kantor layanan internet yang tak jauh dari rumahnya dan membuat para petugas berhamburan menjauh.
"Info (dari wag IDI Prabumulih, red) : Pasien positif no.9 masih beredar keluar rumah siang ini naik ojek ke Sukajadi ke rumah ortunya.
Ybs tidak isolasi di RS, bahkan keluar rumah naik ojek. Agar bapak/ibu agar lebih hati2 terutama yg menggunakan jasa ojek termasuk saat pesan antar makanan. #JustStayAtHome".
Demikian isi pesan berantai tersebut yang menyebutkan pasien 09 Virus Corona di Prabumulih yang merupakan istri almarhum naik ojek.
"Saat ini jangan ke ***** dulu, ada pengunjung pasien positif Virus Corona di Prabumulih datang". Tulisan tersebar di dunia maya.
• Permintaan Karantina Wilayah Ditolak, Anies Baswedan Lapor ke Wapres di Jakarta 400 Orang Meninggal
• UPDATE Virus Corona Bertambah Jadi 196 Dari 19 Provinsi, Total Ada 1986 Kasus Covid-19 di Indonesia
• Update Kondisi Virus Corona di Sumatera Selatan, Bertambah 1 Orang Jadi 12 Orang Positif
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Prabumulih, dr Happy Tedjo dihubungi via telpon mengakui telah mengetahui informasi tersebut.
"Pasien itu rencana mau isolasi mandiri ke Sukajadi ke rumah orang tuanya, sepertinya secara psikologis dia menginginkan isolasi dan lebih sehat di rumah orang tuanya," ujar Tedjo.
"Katanya mobilnya sedang tidak ada karena ada di rumahnya di kawasan Lingkar, tapi seharusnya naik mobil saja, jangan naik ojek, untuk menghindari supaya tidak tertular," tegasnya.
Disinggung kenapa tiga pasien tidak diisolasi di rumah sakit, Tedjo mengatakan sesuai pedoman pusat halaman 30 terkait Covid-19 dijelaksan positif tanpa gejala bisa dirawat dirumah dengan pengawasan.
"Untuk yang dua berusia tua besok mau diisolasi di rumah sakit walaupun memang tidak ada indikasi, untuk yang satunya bisa dirumah namun memang semestinya ada yang bisa mengetahui untuk penanganan atau pengertian bagus."
"Tapi kalau memang sudah berpengaruh ke sosial maka kita akan lakukan kebijakan diisolasi ke rumah sakit saja," tegasnya protap dirumah tapi kalau berpengaruh sosial kita akan lakukan kebijakan itu.
Lebih lanjut Tedjo menuturkan, jika memang pasien masih tidak mau isolasi dirumah maka indikasinya bukan medis tapi sosial dan untuk keamanan warga ada pihak lain yang membidangi.
"Karena kalau indikasi medis tidak ada masalah paling sosial, maka akan kita lakukan kebijakan terkait itu," katanya
