Virus Corona di Indonesia

Permintaan Karantina Wilayah Ditolak, Anies Baswedan Lapor ke Wapres di Jakarta 400 Orang Meninggal

Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda melayangkan surat untuk karatina wilayah, hingga melapor ke KH Maruf Amin bahwa jumlah yang meninggal mencapai 400

Editor: adi kurniawan
Tangkap layar Covid19.go.id
Peta Sebaran Virus Corona di Indonesia,semakin hari semakin meningkat, Jumat (3/4/2020). 

SRIPOKU.COM -- Tingginya tingkat kematian akibat Virus Corona di Indonesia khususnya di DKI Jakarta membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda melayangkan surat untuk dilakukan karatina wilayah, tetapi usulan tersebut ditolak oleh istana.'

Bukan itu saja Gubernur DKI Jakarta Anies Basweda akhirnya harus melapor ke Wakil Presiden KH Maruf Amin bahwa jumlah yang meninggal saat ini mencapai 400, tentunya data yang dilaporkan secara nasional tersebut tidak singkron dengan data yang dimiliki gubernur.

Dilansir dari Wartakotalive.com, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo membenarkan usulan karantina wilayah dari Gubernur Anies Baswedan, ditolak Presiden Joko Widodo.

"Pak Gubernur selaku ketua tim gugus tugas sudah mengusulkan (karantina wilayah) ke Pak Presiden, tapi ditolak pada ratas kemarin," kata Syafrin saat dihubungi, Rabu (1/4/2020).

Dijelaskan Syafrin, dalam surat usulannya Anies Baswedan mengajukan karantina wilayah mencakup kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Alasannya, karena wabah Virus Corona tersebar bukan hanya di Jakarta saja, tapi juga di daerah penyangga ibu kota.

Terlebih, pergerakan orang di Jakarta banyak berasal dari wilayah sekitarnya.

Sehingga, usulan karantina Jabodetabek dimasukkan, dengan pertimbangan upaya pencegahan wabah ini harus dilakukan serentak untuk memutus mata rantai secara menyeluruh.

Bukan hanya sepenggal atau parsial di wilayah Jakarta, tapi di sisi lain wilayah penyangga tetap menjalankan aktivitasnya.

Hal tersebut dipelajari oleh Pemprov DKI Jakarta dan Anies Baswedan dari berbagai negara di dunia yang terinfeksi wabah serupa.

"Memang kita dorong untuk penetapannya jangan dilihat satu wilayah administrasi saja."

"Jadi memutuskan mata rantainya sekaligus, enggak hanya sepenggal dan mata rantai lain masih tetap beraktivitas."

"Karena pergerakan orang itu se-Jabodetabek tidak lagi dibatasi wilayah administrasi."

"Tidak ada lagi Provinsi Jakarta, Kota Bekasi, tapi sudah menyatu areanya," jelasnya.

Usulan Anies Baswedan ditolak oleh Presiden Joko Widodo. Istana lebih memilih opsi Pembatasan Sosial Berkala Besar (PSBB).

UPDATE Virus Corona Bertambah Jadi 196 Dari 19 Provinsi, Total Ada 1986 Kasus Covid-19 di Indonesia

Pelantikan Rektor Universitas Tamansiswa Via Teleconference, Terharu Dihadiri Undangan Terbatas

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved