Virus Corona di Sumsel
Ada Local Lockdown, Begini Cara Warga Komplek Top 100 dan Masjid Cheng Ho Palembang Beraktivitas
Menurut Ali, penutupan wilayah komplek tersebut sudah disepakati oleh pengurus Masjid Cheng Ho dan masyarakat Komplek Top 100 demi mencegah Corona.
Penulis: Bayazir Al Rayhan | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan SRIPOKU.COM, Bayazir Al Rayhan
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Beredar kabar di media sosial Instagram dari beberapa akun Instagram Palembang yang memosting postingan tentang Komplek Top 100 dan Mesjid Ceng Ho, Jakabaring Palembang ditutup sementara untuk umum karena adanya karantina wilayah atau local lockdown.
Wartawan Sripoku.com langsung mengkonfirmasi ke pihak Perumahan Top 100 terkait karantina wilayah tersebut.
Ali Burza selaku satpam regu dua di Komplek Top 100 RT 62 Jakabaring Palembang membenarkan adanya karantina wilayah di Komplek Top 100 dan Masjid Cheng Ho Palembang.
• Berikut Ini Daftar Negara Melaporkan Negatif Virus Corona & Ini yang Dilakukan oleh Negara Tersebut!
Menurut Ali, penutupan wilayah komplek tersebut sudah disepakati oleh pengurus Masjid Cheng Ho dan masyarakat Komplek Top 100 demi mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Sudah ada kesepakatan antara RT, pihak mesjid, dan masyarakat karena ditakuti nantinya virus Covid-19 ini masuk ke wilayah Komplek Top 100 ini," kata Ali, saat diwawancarai via telepon oleh wartawan Sripoku.com, Senin (30/3/2020).
Penutupan akses komplek ini sendiri sudah diberlakukan sejak tanggal 29 Maret 2020.
Sebelumnya ditanggal 28 Maret 2020, menurut Ali pihak dari kecamatan sudah melakukan pemyemprotan disinfektan di area Komplek Top 100.
"Dimulai sejak tanggal 29 Maret kemarin, tanggal 28 penyemprotan desinfektan dari kecamatan di mesjid Ceng Ho," kata Ali.
• Andai Kata Palembang Terapkan Lockdown atau Karantina Wilayah, Pabrik Karet Boleh Jadi Gulung Tikar
Menurutnya warga di Komplek Top 100 masih bisa keluar dari komplek tersebut, dan saat ini warga juga sudah membatasi diri untuk keluar demi mencegah penyebaran Virus Corona.
"Untuk warga komplek masih bisa keluar komplek, warga juga sudah membatasi diri untuk keluar dari komplek perumahan," kata Ali.
Sedangkan untuk dari luar, menurut Ali harus melalui pos satpam terlebih dahulu untuk dizinkan atau tidaknya memasuki wilayah Komplek Top 100.
"Kalau untuk dari luar terutama ada pemesanan makanan via online itu sebatas pos satpam baru dihubungi pihak warga yang memesan," kata Ali.
Ali juga mengatakan bahwa saat ini warga di Komplek Top 100 sedang mengumpulkan dana untuk membeli alat pengecek suhu tubuh yang rencananya akan ditempatkan di pos satpam dan Masjid Cheng Ho.
"Direncanakan akan membeli tiga unit pengecek suhu badan untuk di tiap pos dan Masjid Ceng Ho," kata Ali.