Pakai Jas Hujan Plastik, Cerita Penggali Kubur Saat Terima Jasad Pasien Corona, Begitu Hening & Haru
Pakai Jas Hujan Plastik, Cerita Penggali Kubur Saat Terima Jasad Pasien Corona, Begitu Hening & Haru
Ia mengatakan, setiap harinya, semakin banyak jenazah yang dimakamkan di TPU Tegal Alur.
"Kemarin ada 10. Hari ini sampai jam 3 sore, sudah ada 4 yang dimakamkan. Total ada sekitar 25 yang dimakamkan di sini," kata Asep ditemui Tribun Jakarta di TPU Tegal Alur, Jumat (27/3/2020).
Asep mengatakan, pihaknya bersiaga dari pagi hingga Pukul 22.00 WIB untuk memakamkan para korban virus corona.
Lampu tembak telah disediakan di area makam untuk penerangan saat pemakaman malam hari.
"Kita semua siaga tunggu informasi dari Dinas (Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta), biar malam juga kita makamkan kalau ada yang dibawa ke sini," kata Asep.
Saat melakukan proses pemakaman pasien Covid-19, Asep bersama petugas lainnya tak sembarangan.
Mereka mengenakan APD untuk melindungi diri mereka dari virus corona.
Meskipun, saat tiba di makam, jenazah telah berada dalam peti dan dilapisi plastik untuk meminimalisasi penyebaran virus.
Lubang makam juga digali lebih dalam, serta lebih panjang dan lebar mengikuti ukuran peti.
Pantauan Tribun Jakarta di lokasi, saat mobil jenazah tiba, petugas penggali kubur langsung bergegas mengenakan jas hujan plastik, masker, sarung tangan, dan sepatu boots.
Mereka juga disemprot disinfektan sebelum bergegas ke area makam.
Sedangkan, pihak keluarga dan pelayat hanya diperkenankan melihat dari jarak sekira 50 meter.
Hanya satu anggota keluarga yang ditunjuk untuk mengumandangkan azan yang diperkenankan mendekati makam.

Tentunya, setelah seluruh badannya disemprot cairan disinfektan oleh petugas makam.
"Adzaninnya juga hanya dari atas dan nggak boleh terlalu dekat dengan lubang," kata Asep.