ODP belum Tentu PDP, Jubir Pencegahan Corona Sebut Pertumbuhan Kasus Corona di Sumsel tidak Masif
"Kalau total itu ada 400 an PDP, tapi sekarang tinggal 285 yang dipantau. Per harinya ada sekitar 20 orang ditetapkan ODP," ujarnya.
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Juru bicara Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Yusri, mengungkapkan sejak hebohnya Virus Corona hingga saat ini, sekitar 400an warga Sumsel masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19, Jumat (27/3/2020).
Dari total jumlah tersebut, 285 warga masih dipantau, sisanya sudah dinyatakan aman.
Yusri mengaku jika di rata-rata, perharinya ada sekitar 20 warga Sumsel masuk dalam kategori ODP.
"Kalau total itu ada 400 an PDP, tapi sekarang tinggal 285 yang dipantau. Per harinya ada sekitar 20 orang ditetapkan ODP," ujarnya.
• Video: Tergeletak di Atas Motor, Driver Ojol Dikira Terkena Corona, Tahu Faktanya, Warga Tertawa!
Ia menjelaskan, masyarakat ditetapkan ke dalam ODP merupakan mereka yang memiliki riwayat ke daerah terjangkit dan menunjukkan tanda-tanda seperti batuk dan pilek.
Menurutnya, masyarakat masuk dalam kategori ODP belum tentu akan menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Lantaran kebanyakan ODP setelah dicek ternyata mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Penyebaran di Sumsel tidak terlalu masif, buktinya korban positif Virus Corona tidak terus bertambah.
Hanya saja, sesuai prosedur jika usai dari daerah terdampak memang masuk dalam ODP," tegas Yusri.
Sementara untuk PDP di Sumsel total ada 25 orang.
Dimana 8 orang lainnya dinyatakan negatif, 15 orang masih dirawat intensif, dan dua orang meninggal dunia dengan satu warga dinyatakan positif Covid-19.
• Stok APD di RSMH Palembang Cukup untuk Beberapa Pekan ke Depan
Dengan adanya satu warga yang dinyatakan positif corona virus, kota Palembang diakui Yusri otomasi masuk dalam kategori zona kuning atau siaga corona.
"Kalau suatu daerah ada kasus positif berarti masuk zona kuning. Berbeda dengan Jakarta dan Jabar sudah masuk zona merah karena sudah banyak positif Covid-19," ungkap Yusri.
Sebelumnya Gubernur Sumsel Herman Deru mengaku belum mengetahui bahwa Sumsel khususnya masuk zona apa dalam kategori virus corona.
Meski sudah ada korban positif Covid-19, Deru menegaskan untuk menentukan suatu daerah masuk zona apa penilaiannya merupakan wewenang pusat.
"Untuk di Indonesia sudah ada 24 Provinsi yang positif terpapar.
Kita tidak bisa menentukan masuk zona apa, karena yang menentukan adalah pemerintah pusat, apakah masuk wilayah zona merah, kuning," jelasnya.