Virus Corona
Wabah Corona, Omset Pempek di Palembang Anjlok 70 Persen, Pengusaha Berlakukan Makan tidak di Tempat
Damapk wabah Corona membuat bisnis kuliner Pempek ikut berpengaruh, karena omset anjlok drastis turun hingga 70 persen.
Wabah Corona, Omset Pempek di Palembang Anjlok 70 Persen, Pengusaha Berlakukan Makan tidak di Tempat
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Damapk wabah Corona membuat bisnis kuliner Pempek ikut berpengaruh, karena omset anjlok drastis turun hingga 70 persen.
Ketua Asosiasi Pedagang Pempek Palembang (Asppek) Yeni mengatakan, kondisi ini hampir dialami oleh semua anggotanya.
Mereka mengeluhkan omset anjlok karena imbauan menjaga jarak sehingga sebagai masyarakat berdiam diri di rumah saja.
Selain itu, omset pempek anjlok karena selama ini penjualan pempek mengandalkan event karena banyak perjalanan dinas dan lainnya kemudian pulang membawa oleh-oleh pempek.
"Sekarang event kurang, rapat tidak ada, penjualan secara lokal juga sedikit jadi omset turun," ujar Yeni, Senin (23/3/2020).
Selaku pengusaha, dia sendiri merasakan omset penjualan pempeknya yang diberi label cek molek juga turun 70 persen.
Selama ini dia menerapkan 3 kali shift kerja pada karyawannya karena buka dari pagi menyediakan sarapan kini hanya memberlakukan satu shif saja.
Akibatnya karyawan yang ada hanya bekerja secara shift.
Misalnya dua hari bekerja dan dua hari libur karena jika di rumahkan juga menjadi masalah baru menyebabkan pengangguran.
Awalnya buka mulai pukul 07.00 kini bukan pukul 13.00-21.00 saja setiap hari.
Itu juga hanya mengutamakan layanan pesan antar dan paket karena yang makan di tempat juga minim.
"Semaksimal mungkin kita hindari makan di tempat sebab yang kita utamakan paket oleh-oleh dan pesan antar atau dibungkus," ujarnya.
Anjloknya omset juga dirasakan oleh pempek Pak Raden yang juga merosot penjualan hingga 70 persen.
Menyiasati minimnya omset, pempek pak Raden mulai Senin (23/3/2020) menerapkan kebijakan tidak makan di tempat.