Virus Corona

Penjelasan Prof Yuwono Terkait Virus Corona, Beri Pesan Penting, Terutama Bagi Warga Palembang

Penjelasan Prof Yuwono, M Biomed Terkait Virus Corona, Beri Pesan Penting Terutama Warga Palembang

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata

Penjelasan Prof Yuwono Terkait Virus Corona, Beri Pesan Penting, Terutama Bagi Warga Palembang

SRIPOKU.COM - Wabah virus corona atau corona virus disease (COVID-19) yang menjangkiti
manusia hampir di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia.

Kini wabah virus corona semakin menjadi pandemi yang perlu dilawan agar penyebarannya tidak semakin meluas.

Pandemi virus corona di Indonesia terjadi sejak Februari lalu, kini pemerintah dan tenaga medis tengah berjuang  mengantisipasi adanya penyebaran yang lebih luas dan menyembuhkan masyarakat yang saat ini tengah terjangkit.

Diantara langkah pencegahan yang diinstruksikan oleh pemerintah yakni mengisolasi diri di rumah, menjaga jarak hingga mengindari kerumunan.

Tak hanya himbauan dari pemerintah dan otoritas setempat, sejumlah publik figur hingga tokoh agama turut menggaungkan himbauannya baik melalui  ceramah hingga ajakan di media sosial.

Pembahasan mengenai virus corona juga disampaikan melalui ceramah oleh Prof. Yuwono, M. Biomed dalam program Mutiara subuh di Masjid Sultan Mahmud Badarudin Jayo Wikramo melalui kanal YouTube MAPTV PALEMBANG.

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ

Arab-Latin: Mā aṣāba mim muṣībatin fil-arḍi wa lā fī anfusikum illā fī kitābim ming qabli an nabra`ahā, inna żālika 'alallāhi yasīr

Artinya: Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (QS. Al-Hadid Ayat 22).

Herman Deru: Dua PDP di RSMH yang Meninggal akan Dimakamkan Sesuai Prosedur Pasien Positif COVID-19

Prof
Prof. Yuwono, M Biomed (Tangkap layar YouTube/MAPTV PALEMBANG)

"Jadi yang pertamo kito musti inget, tadi imam jugo la baco, bahwa galo-galo yang musibah itu, musibah dalam bahaso tafsir artinyo yang mengenai kita,  jadi musibah itu kata-kata umum, kalo yang keno kito namonya musibah, nak baek nak jelek menurut kito itu musibah, yang baik itu settingannya Allah, yang jelek itu persepsi manusio" ujar Profesor Yuwono.

"Jadi oleh karena itu, misalnya pada hari ini kita semua sedang prihatin dengan adanya pandemi, pandemi itu artinyo keno di seluruh dunio, kalo cuman keno di Indonesia namonyo epidemi, tapi karno keno di seluruh dunia namanya pandemi, Pandemi COVID-19" jelasnya.

"Jadi apo yang terjadi dengan COVID-19 ini di sisi Allah ada hikmah kebaikannyo, di sisi kito persepsinyo pemahaman kito macam-macam," tambahnya.

"Maka Allah mengingatkan Apa saja yang menimpa kalian dan menimpa muka bumi ini maka smeuanya itu sudah dituliskan dalam kitab Lauhul Mahfuz yang berada di dekat sidrotul muntaha sebelum kalian diciptakan," jelasnya.

"Jadi sebelum kito hadir ke dunio ini la sudah ado, mari kito tunjukkan pelan-pelan," ujarnya.

"Yang menyebabkan penyakit batuk, pilek, demam ya sesak napas itu biso 2, satu bakteri, duo virus," lanjutnya.

"Kemudian diantara virus yang pacak nyebabkan batuk, pilek, demam, sesak napas yang paling banyak 90% karena virus influenza, kiro-kiro 10% atau kurang disebabkan oleh virus corona, jadi cuma sedikit" katanya.

"Kemudian diantara virus corona ini sampe hari ini sudah ketemu sekitar 30 macam virus corona, dari 30 macam itu yang ngamuk sikok yang sekarang ini yang namonyo SARS-Cov-2 atau namo laennyo COVID-19, ini pernah ngamuk tahun 2003 sampe 2004 itu ado penyaket namonyo SARS-COV yaitu bentuk awal dari yang sekarang ngamuk ini, tapi sudah mengalami perubahan, kemudian pernah ngamuk lagi tahun 2015 namonyo MERS-COV yaitu melanda jamaah haji, kemudian 5 tahun ini balek lagi disini, jadi sepertinya polanya setiap 5-10 tahun ngunlang ini," ujarnya.

"Artinya apa, ini ada pola, kalo ada pola, coba kamu perhatikan adakah di dunia ini di alam semesta ini yang tidak teratur, semuanya teratur,maka itu pesannya dari awal saya ingin menyampaikan untuk menghadapi apo bae termasuk COVID-19 kata kuncinya tetapadalah takwa," jelasnya.

HD Antisipasi Covid-19 Hingga ke Pemukiman Warga, Larang Kepala Daerah Dinas Luar Kota

Prof Yuwono, M Biomed
Prof Yuwono, M Biomed (Tangkap layar YouTube/MAPTV PALEMBANG)

"Mari saya bacakan bagaimana para kekasih Allah disebutkan di Alquran Sesungguhnya kekasih Allah itu tidak ada ketakutan dan tidak ada bersedih, mereka itu optimis, berani, gembira dengan karunia Allah, karena apa? karena mereka senantiasa memupuk iman dan senantiasa waspada, takwa artinya waspada, jadi kalo kito la waspada nian-nian bearti kito ini sudah takwa," jelasnya.

"Ini penjelasannyo, sampe hari ini penularan virus corona itu dari orang ke orang bukan dari barang ke orang, bukan dari ambal ke uwong, bukan dari hewan ke uwong, tolong dicamkan, karena penularannya dibutuhkan droplets dalam bahasa ilmiah, kalo bahaso kito kalo kito bersin, kito batuk itu ado metu banyu-banyu dari mulut kito ini, pecak banyu pecak kotoran itu namonyo droplets, kalo sekarang napas biaso ini namonyo airborne bahaso Palembangnyo hawo, dia tidak menular dari hawo tapi menular dari droplets," jelasnya.

"Dan itu jarak penularannya paleng jauh adalah 2 meter, itupun kalo wong itu bersin, batuk di depan kito, yang batuk bersin ini mesti pasien, jadi kita mesti adil dalam bersikap, yang terpenting bagi kita fatwa Majelis Ulama mengatakan di daerah yang rendah virus coronanya kalo Sumsel InsyaAllah Alhamdulillah belum ado, di daerah yang seperti ini maka umat Islam tetap ke masjid," ujarnya.

"Jadi kamu jangan simpang siur, ini fatwa MUI yang baru keluar kemaren no 14 tahun 2020 di daerah yang rendah virus corona maka umat Islam tetap ke masjid tapi menjaga adab lebih dari biasanya, yang pertama cuci tangan," jelasnya.

"Aku nak terangke daripada cuci tangan yang lebih afdol wudhu, jelas kito ke masjid wudhu, ini dari segi apopun bae dikaji lebih tepat wudhu ketimbang sekedar cuci tangan, tolong camkan itu," ujarnya.

"Yang keduo segala sesuatu yang ada disini dipastikan bersih termasuk kalo mampu dibersihkan pakek disinfektan atau zat apopun kalo idak yang penting dijago bersih," sambungnya.

"Yang ketigo siapapun yang ke masjid harus orang-orang yang benar-benar sehat sekarang ini, ado batuk pilek, ado mentak menyut,ado demam dak usah ke masjid, cuma itu be pembatasannyo yang laen idak," ujarnya.

"Dan bahkan sebenarnya intinya dalam menghadapi kasus seperti ini Rasulullah shollahu'alaihiwasallam sudah mengingatkan kita yang paleng penting adalah jangan ado wng Sumsel ini yang metu, jangan ado yang dari luar masok, itu yang mestinyo bener-bener," ujarnya.

"Tapi yang di dalem ini berputarlah di dalem malah lebih bagus ketika kita dateng ke masjid ini inilah yang datemg, jadi kito tau ini inilah yang dateng jadi dio idak akan membawa kemana-mana," ujarnya.

"Virus ini kalo masuk ke dalam tubuh manusio maka idak langsung saket, contohnyo kamu la denger la nyingok di TV namonyo walikota Bogor, Walikota Bogor tuh positif tapi dak saket, sampe hari ini sudah 304 ribu orang yang positif corona di seluruh dunia, kemudian yang saket itu 196 ribu artinyo 110 ribunyo idak saket,"ujarnya.

"Dari 196 ribu itu meninggal 12 ribu, kemudian dari 196 ribu yang saket itu 186 nya sehat maksudnyo saketnyo ringan-ringan bae, yang saket nian sekitar 9.300, artinyo apo sedikit yang saket," katanya.

"Yang saket ini siapo? ini yang punyo imunitas atau daya tahan tubuh yang rendah, jadi virus ini sekalipun nempel di badan kito, keno di kito idak akan menyebabkan saket kalo kito punyo daya tahan tubuh yang kuat," jelasnya.

"Kalo daya tahan tubuh idak kuat, maka keno ke kito dio bukan menyebabkan kematian tapi dio mengundang teman-temannyo yaitu bakteri yang kemudian menyebabkan merusak paru-paru dan itulah yang sesak napas kemudian meninggal dunia pada kasus ini," tambahnya.

"Jadi meninggal dunianya itu bukan langsung disebabkan oleh virus corona, tetapi disebabkan oleh infeksi dari bakteri atau dari yang laen-laennyo, kiro-kiro mak itu," ujarnya.

Pengumuman Gubernur Herman Deru: Apapun Hasil Lab 2 PDP di Palembang yang Meninggal, Kita Umumkan

"Nah sekarang kata kuncinyo cuma sikok jago daya tahan tubuh kito, makmano caro jagonyo ado 2, satu daya tahan tubuh bisa dijaga dengan cukup tidur, ini sejak ada musibah ini kita harus sedikit mengerem, biasonyosaya rato-rato sehari itu tedok 4 atau 5 jam, makini dak boleh mesti 6 jam, jadi kalo tadi malam baru tedok 4 jam, siang ini tedokla 2jam supaya pas tetep 6 jam, ini masalah imunitas tubuh, jadi kito-kito ini mesti 6 jam," ujarnya.

"Kemudian yang keduo cukup makan, jadi sementara biasanya saya puasa senin kamis makini aku lom puaso dulu, karena harus cukup makan," tambahnya.

"Yang ketigo kito cukup gerak, gerak bagi kito ini virus ini beresiko keno orang yang umurnyo 60 ke atas, orang 60 ke atas dak mungkin lagi maen futsal, dak mungkin lagi maen bola, jadi gerakannya apo, gerakannya adalah
dari rumah ke masjid, dari masjid ke rumah, paleng itu baae, yang penting ado gerak, itu cara daya tahan tubuh," tuturnya.

"Yang kedua, cara daya tahan jiwa, ado duo ini kareno tubuhnya bagus jiwanya rapuh keno jugo, lemah jugo, tapi tubuhnya kuat jiwanya kuat, InsyaAllah punyo imunitas, jiwa yang kuat sikok bae resepnyo sudah diteliti yaitu jadilah hamba yang bersyukur," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved