Herman Deru Pastikan Perbaikan Jembatan Musi II Palembang akan Rampung Awal April 2020

Kerusakan Jembatan Musi II Palembang akibat termakan usia menjadi perhatian serius Gubernur Sumsel H. Herman Deru.

Editor: Tarso
Humas Pemprov Sumsel
Gubernur Sumsel Herman Deru saat meninjau perbaikan Jembatan Musi II Palembang, Minggu (22/3/2020). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kerusakan Jembatan Musi II Palembang akibat termakan usia menjadi perhatian serius Gubernur Sumsel H. Herman Deru.

Sebab itu, Minggu  (22/3), HD meninjau langsung jembatan yang dibangun tahun 1990 dengan sistem rangka tersebut.

Peninjauan itu dilakukan HD guna melihat kondisi serta memastikan terget penyelesaian perbaikan jembatan Musi II Palembang yang keberadaannya cukup vital bagi masyarakat ini.

"Saya ingin memastikan langsung kebenaran target penyelesaiannya. Karena saat hari pertama masuknya laporan kerusakan tersebut Dinas Pekerjaan Umum langsung bergerak cepat," kata HD disela peninjauannya.

Menurut HD, berdasarkan laporan dari Dinas Pekerjaan Umum, target penyelesaian perbaikan jembatan tersebut memakan waktu 14 hari.

"Artinya Minggu pertama April nanti sudah dapat digunakan kembali. Apalagi nanti arus mudik lebaran, tentunya jembatan ini sangat dibutuhkan," tuturnya.

Cegah Masuknya Virus Korona, Gubernur Herman Deru Larang Kepada Daerah dan DPRD Keluar Sumsel

Sahlan Tewas Tertimpa Dahan Saat Menebang Pohon untuk Pembangunan Tapak SUTET di Rantau Dedap

Tiga Orang Warga Kabupaten PALI Sumsel Dilakukan Isolasi Mandiri di Rumah Masing-Masing

Setelah melihat langsung progresnya, HD memastikan perbaikan jembatan Musi II Palembang itu akan tepat waktu.

"Saya yakini selesai sesuai target tapi ini harus terus dipantau," terangnya.

Diketahui, rusaknya jembatan tersebut akibat lepasnya baut penahan pelat jembatan karena termakan usia. Dimana kerusakan terjadi di satu segmen sepanjang kurang lebih 5 meter.

Selain meninjau jembatan Musi II Palembang, HD menyempatkan diri meninjau Jalan Tegal Binangun yang sudah sejak lama mengalami kerusakan.

"Provinsi yang ambil alih karena sebelumnya ada perdebatan batas antara kota dan kabupaten," teranganya.

Perbaikan sendiri, lanjutnya, akan dilakukan dalam waktu dekat dengan pendanaan sekitar Rp10 milyar.

"Kita menanggapi keluhan masyarakat. Akan lakukan perbaikan dengan pendanaan sekitar Rp10 milyar. Perbaikan tentu jangan sampai juga mengganggu aktifitas masyarakat," pungkasnya. 

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved