Peneliti di Australia Temukan Vaksin Perlambat Penyebaran Covid-19, Sampel Diambil dari Penderita

Di tengah aneka upaya memperlambat laju penyebaran Covid-19, sejumlah pihak terus berusaha mencari obat dan vaksin.

Editor: Refly Permana
STRINGER)
Dokter merawat pasien virus corona di Wuhan, China EPA-EFE/STRINGER CHINA OUT 

SRIPOKU.COM - Di tengah aneka upaya memperlambat laju penyebaran Covid-19, sejumlah pihak terus berusaha mencari obat dan vaksin.

Salah satunya para peneliti di Australia.

Disebutkan, Selasa (17/3/2020) telah berhasil memetakan respon imun tubuh terhadap virus penyebab Covid-19.

Langkah itu dinilai menjadi salah satu terobosan potensial untuk memerangi penyakit baru itu.

“Kami melihat respons kekebalan yang sangat kuat yang mendahului pemulihan klinis,” kata Katherine Kedzierska, dari Institut untuk Infeksi dan Kekebalan Peter Doherty di Universitas Melbourne, Australia.

Ramalan Bintang Keuangan Rabu 18 Maret 2020: Pisces Jangan Boros, Cancer Lunasi Hutang

“Kami mencatat respons kekebalan, tetapi secara visual dia tampak masih tidak sehat, dan tiga hari kemudian pasien pulih”.

Kajian itu telah diterbitkan melalui jurnal Nature Medicine.

Sampel yang digunakan oleh tim itu diperoleh dari pasien Covid-19 dengan gejala sedang, yang dirawat di rumah sakit.

Keszierska mengatakan penelitian timnya adalah langkah penting dalam memahami pemulihan dari COVID-19.

“Kami memiliki hasil yang dapat diverifikasi pada lebih banyak pasien dengan penyakit sedang. Sekarang kami dapat mengajukan pertanyaan: apa yang berbeda atau hilang pada pasien dengan kondisi parah?”

Dia mengatakan temuan itu memiliki dua aplikasi praktis.

Soal Jaringan Gas, Pengamat Ini Sebut Lebih Ekonomis dan Aman

Pertama, itu akan membantu ahli virus mengembangkan vaksin karena tujuan dalam vaksinasi adalah untuk mereplikasi respon kekebalan alami tubuh terhadap virus.

Tim mengidentifikasi empat populasi sel kekebalan yang berbeda dalam darah pasien COVID-19 saat ia menjalani pemulihan.

Kedzierska mengatakan ini sangat mirip dengan apa yang dilihat pada pasien dengan influenza”.

Meskipun membunuh ratusan ribu orang setiap tahun, vaksin efektif menghadapi influenza.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved