Tiga Bulan Keluar Penjara, Seorang Resedivis Curanmor di Palembang Tertangkap Sembunyi di Ogan Ilir
Belum lama keluar penjara karena kasus pencurian motor, pria ini kembali tertangkap dengan kasus serupa.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - FN (35) tampaknya belum jera melakukan aksi tindak kejahatan.
Baru saja bebas, residivis curanmor ini kembali ditangkap polisi.
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Nuryono, melalui Kanit Tekab 134, Iptu Tohirin, menerangkan polisi awalnya mendapat laporan seorang warga yang kehilangan sepeda motor.
Aksi pencurian beberapa hari lalu itu terekam kamera pengintai CCTV dan menjadi petunjuk polisi dalam mengidentifikasi identitas pelaku.
• Jalani Pemeriksaan, Pelatih Flamengo Jorge Jesus Dikabarkan Positif Terjangkit Virus Corona
"Anggota kami lalu melakukan penelusuran dan penyelidikan. Ternyata tersangka FN ini yang mencuri motor," kata Tohirin, saat memaparkan tersangka di Mapolrestabes Palembang, Selasa (17/3/2020).
Polisi yang terdiri dari tim gabungan Unit Pidum dan Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) 134 Satreskrim Polrestabes Palembang, lalu menangkap tersangka di tempat persembunyiannya di Indralaya, Ogan Ilir (OI).
Tersangka terpaksa dilumpuhkan karena berusaha kabur dan melawan petugas saat akan ditangkap.
Dari tangan tersangka, polisi mengamankan dua unit motor hasil curian.
"Tersangka ini baru tiga bulan keluar dari lembaga pemasyarakatan, namun dia kembali melancarkan aksinya mencuri motor," kata Tohirin.
• Perjuangan Dosen Berusia 69 Tahun dari Universitas PGRI Palembang Kejar Pejambret Handphone Miliknya
Saat dipenjara karena pencurian sepeda motor pada 2018 lalu, tersangka ketika itu, juga diproses oleh Unit Pidum dan Tekab Polrestabes Palembang.
"Dua tahun lalu, tersangka juga kami tangkap oleh Unit Pidum dan Tekab. Waktu itu, tersangka ini kami tembak karena melawan. Sekarang begitu juga," terang Tohirin.
Tersangka FN dalam melancarkan aksinya, diduga bersama sejumlah orang yang merupakan komplotan curanmor.
Polisi kini masih memeriksa tersangka dan mengembangkan perkara curanmor ini.
"Untuk jumlah pelaku, hasil curanmor, masih kita dalami. Ada informasi bahwa hasil curanmor dijual ke luar Palembang. Kita masih terus dalami," ujar Tohirin.