Dengan Modus Main Dokter-dokteran, Oknum Guru SD Cabuli 8 Siswanya, Pura-pura Lakukan Cek Kesehatan
Dengan Modus Main Dokter-dokteran, Oknum Guru SD Cabuli 8 Siswanya, Pura-pura Lakukan Cek Kesehatan
Berdasarkan informasi itu, kami akhirnya lakukan penyelidikan dan menangkap tersangka dirumahnya tanpa perlawanan," ujar Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Ardian Satrio Utomo.
Ardian menjelaskan, pelaku tak menyangkal telah melakukan pencabulan saat ditangkap.
Pencabulan telah dilakukan sejak akhir 2019 hingga awal 2020, sekitar lima bulan.
Modus yang dilakukan Nicolas Handy Biantoro yaitu memanggil para korban dengan alasan akan dimandikan dan dirawat seperti anaknya sendiri.
"Korban dibujuk kalau sore itu dimandikan oleh tersangka.
Saat itulah aksi cabulnya dilakukan.
Korban laki-laki kemaluannya ditarik dan dikocok sementara yang perempuan kemaluannya dimasuki oleh jari atau pun benda tumpul," lanjut Ardian.
Tak hanya memandikan korban, tersangka juga menggunakan modus memeriksa kesehatan korban dengan memakai stetoskop ala dokter untuk membujuk korban agar mau melepas bajunya.
"Pura-pura diperiksa seperti dokter.
Padahal tersangka ini tak punya keahlian tersebut Hanya untuk membujuk korban agar mau melepas bajunya," kata Ardian.
Akibat perbuatannya, ayah satu anak itu mendekam di tahanan Mapolrestabes Surabaya.
Pengakuan Nicolas
Nicolas Handy Biantoro mengaku kasihan terhadap korbannya karena tak terurus dengan baik oleh keluarganya.
Sebelum aksi pencabulan dilakukan, Nicolas Handy Biantoro memanggil anak-anak tersebut untuk masuk ke rumahnya dan dimandikan.
"Saya mau mandikan dia, bersihkan kotoran-kotoran saja.