Tak Terima Anaknya Dicium Kepala Sekolah, Keluarga Korban dan Warga Sempat Blokade Jalan
Keluarga dan warga yang tak terima anaknya atau warganya yang dilecehkan kepada sekolah dengan cara disium, sempat memblokade jalan.
Tak Terima Anaknya Dicium Kepala Sekolah, Keluarga Korban dan Warga
Sempat Blokade Jalan
SRIPOKU.COM -- Keluarga dan warga yang tak terima anaknya atau warganya yang dilecehkan kepada sekolah dengan cara disium, sempat memblokade jalan.
Namun, katanya, aksi warga tersebut tak berlangsung lama setelah polisi melakukan mediasi dengan keluarga korban.
"Alhamdulillah, jalan kembali dibuka setelah pihak keluarga memastikan pelaku telah ditangkap," ujar PAUR Subbagian Humas Polres Dompu Aiptu Hujaifah, Kamis (12/3/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.
Polisi mengamankan SA, kepala sekolah SMA di Dompu, Nusa Tenggara Barat,Selasa (10/2/2020).
SA diamankan polisi diduga telah melakukan tindakan asusila dengan mencium muridnya sendiri berinisial RA.
Saat ini, pelaku telah mendekam dalam sel tahanan polres setempat.
PAUR Subbagian Humas Polres Dompu Aiptu Hujaifah mengatakan, peristiwa tak pantas yang dilakukan SA terjadi di ruang kelas yang kosong saat siswa lain mengikuti proses ujian semester.
• Modus Kepala Sekolah Cium Siswinya di Dalam Kelas,Berawal Kirim Pesan Singkat, Pura-pura Ajak Selfie
• Tutup Kuping Dicap Settingan, Aksi Rio Ramadhan Disorot, Beri Kode Ingin Cium Bibir Rahmawati Kekeyi
Dijelaskan Hujaifah, modus yang dilakukan SA kepada korban berawal dari mengirimkan pesan singkat kepada RA untuk menemuinya di ruangan tersebut.
"Saat korban menemuinya, pelaku ini pura-pura mengajak foto selfie dengan siswinya tersebut menggunakan telepon seluler," katanya, seperti dikutip dari Kompas.com
Masih dikatakan Hujaifah, korban yang tak curiga kemudian menuruti permintaan kepala sekolahnya itu.
Lalu, mereka pun berfoto di dalam ruang kelas yang kosong.
Lanjutnya, ketika mereka berdiri bersebelahan, SA tiba-tiba merangkul dan mencium korban.
Saat itu korban berontak namun pelaku malah menarik paksa tubuhnya.
"Korban melakukan perlawanan hingga berhasil melarikan diri pulang ke rumah. Kemudian menceritakan kejadian itu ke orangtuanya," ujarnya.
(Penulis: Kontributor Bima, Syarifudin | Editor Robertus Belarminus)