Hukuman Mati Menghantui, Siswi SMP Berontak Orang Tua Cerai, Ternyata ada Perubahan Sikap Sejak SMP

Hukuman Mati Menghantui, Siswi SMP Berontak Orang Tua Cerai, Ternyata ada Perubahan Sikap Sejak SMP

Editor: Fadhila Rahma
TribunJakarta/Instagra
Gambar buata siswi SMP yang bunuh bocah 6 tahun di Sawah Besar, Jakarta 

“Kami apresiasi kepolisian. Tapi diimbau untuk tidak menahan pelaku, melainkan memberikan rehabilitasi,” ucapnya.

Rehabilitasi, menurut Kak Seto, diperlukan agar perilaku NF bisa berubah.

Ia juga menjelaskan, aksi kekerasan oleh anak-anak dipengaruhi lingkungan tempat tinggalnya.

Seperti kurangnya pengawasan orang tua, membiarkan anak menyaksikan kekerasan hingga mencontoh.

“Anak bisa melakukan kekerasan hingga menelan korban jiwa diduga karena kurangnya pengawasan orang tua,” tegasnya.

Kebiasaan Pelaku yang Berubah

Masih mengutip Tribun Jakarta, seorang tetangga NF bernama Yanti, mengatakan sikap remaja berusia 15 tahun ini berubah drastis saat SMP.

Dulu, NF dikenal dekat dengan anak-anak.

 

Yanti mengungkapkan, NF kerap mengajak anak-anak di lingkungan tempat tinggalnya untuk bermain di rumahnya saat ia masih duduk di bangku SD.

Namun, ketika masuk SMP, NF jarang terlihat bermain.

Ia pun menambahkan, NF sering mengurung diri di kamarnya yang berada di lantai dua.

“Dia tidak main. Dulu lagi SD pernah main, mengajak anak-anak ke atas,” terang Yanti.

Kepada pihak kepolisian, NF mengaku ia tidak suka atas perceraian orang tuanya.

Diketahui, ayah ibu NF bercerai dan kini masing-masing telah menikah lagi.

NF sendiri selama ini tinggal bersama ayah, ibu tiri, dan adik tirinya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved