Penolakan Omnibus Law Cipta Kerja
Omnibus Law Dianggap Para Buruh Lebih Mematikan dari Virus Corona, Lebih Baik Putus Cinta
Tulisan-tulisan yang dibawa sejumlah buruh yang diperlihatkan dalam bentuk spanduk juga cukup menarik perhatian.
Penulis: Muhammadaryanto | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Muhammad Aryanto
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Ribuan buruh menggelar aksi unjukrasa terkait penolakan RUU Omnibus Law Cipta Kerja Rabu (11/3/2020).
Selain jumlah yang banyak ditambah dengan suara yang dikeluarkan dari alat pengeras suara, tulisan-tulisan yang dibawa sejumlah buruh yang diperlihatkan dalam bentuk spanduk juga cukup menarik perhatian.
Ketika dibaca, ada yang bisa membuat si pembaca tersenyum, ada pula yang bisa membuat kita mengernyitkan dahi.
Aksi unjuk rasa para buruh ini pertama kali dimulai di halaman kantor Gubernur Sumsel.
Meski saat itu sedang hujan deras, tidak membuat barisan para buruh ini bubar.
• Video: Buruh di Musi Rawas Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Sampaikan Aspirasi dari Atas Bak Kendaraan
Kedatangan mereka langsung disambut oleh Gubernur Sumsel Herman Deru.
Setelah menyampaikan aspirasi, ribuan buruh ini melanjutkan unjukrasa dengan mendatangi kantor DPRD Sumsel.

Mereka berjalan kaki dengan melintasi Jalan A Rivai sehingga membuat jalan tersebut sempat ditutup lantaran banyaknya buruh yang ikut dalam rombongan.
Saat Sripoku.com berada di halaman kantor DPRD Sumsel, beberapa kali rombongan dalam barisan mengangkat tulisan yang sudah dipoles dalam kertas berukuran besar.
Ada beberapa tulisan yang bisa membuat kita tersenyum.
Misal, ada kalimat yang berbunyi Lebih Baik Putus Cinta Daripada Putus Pesangon.
• Sofyan Hadi, Pelatih Legendaris Persija Jakarta Meninggal Dunia
Tak hanya itu, ada pula yang mengait-ngaitkan Omnibus Law Cipta Kerja dengan wabah Virus Corona yang tengah menjadi persoalan sejumlah negara di dunia.
Ada yang menuliskan Virus Corona Sama Bahayanya dengan Omnibus Law.

Ada juga kalimat bertuliskan Omnibus Law Lebih Mematikan dari Virus Corona.
Cukup membuat kita mengernyitkan dahi bukan?