Ingat, Lemah dan Lemas Bisa Jadi Pertanda Kehilangan Massa Otot
Usia 40 tahun adalah awal di mana orang dewasa akan kehilangan massa otot maksimal sebanyak 8 persen setiap dekadenya.
SRIPOKU.COM , JAKARTA - Seiring bertambahnya usia, massa otot akan menurun secara bertahap.
Penelitian yang dipublikasikan di Japan Geriatrics Society pada 2013 menunjukkan, usia 40 tahun adalah awal di mana orang dewasa akan kehilangan massa otot maksimal sebanyak 8 persen setiap dekadenya.
Massa otot yang hilang berpotensi meningkat menjadi 15 persen setelah menginjak usia 70 tahun.
• Inilah Cara Turunkan Berat Badan bagi Pemilik Metabolisme Lambat: seperti Membangun Massa Otot
• Inilah 3 Tanda Kamu Mengencani Duda yang Baik: Ayah yang Baik, Bercerai dengan Baik
• Inilah 4 Zodiak Terobsesi Kemewahan: Libra Suka Manjakan Diri Sendiri, Sagitarius hingga Virgo
Namun, kehilangan massa otot bisa terjadi karena faktor lain selain faktor usia.
Konsultan geriatri, Dr. dr. C Heriawan Soejono, Sp.PD, K. Ger, M.Epid menyebutkan beberapa di antaranya adalah karena sakit berat, kurang olahraga, dan kurangnya asupan protein.
Heriawan menyebutkan beberapa gejala awal terjadinya masalah otot antara lain rasa lemas dan tidak bisa melakukan aktivitas dengan baik.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:
" Otot berfungsi untuk menjaga postur tubuh dan melakukan aktivitas normal. Selama kita masih bisa melakukannya berarti kita masih baik."
Hal itu diungkapkan oleh Heriawan saat ditemui seusai Ensure Press Launch di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Kehilangan massa otot yang paling jelas, terutama terjadi di usia lanjut usia, adalah menurunnya kualitas hidup karena mengalami imobilitas atau kesulitan bergerak dan membuat seseorang tidak bisa melakukan aktivitas secara mandiri.
"Belum lagi penyakit akibat tidak bisa bergerak, bisa menyebabkan infeksi paru, luka tekan, sendi-sendi akan kaku tidak bisa digerakkan, tekanan darah turun, otot mengecil," katanya.
Namun, kehilangan massa otot bisa dicegah dengan dua cara, antara lain:
1. Memperhatikan asupan nutrisi
Pastikan asupan nutrisi mencukupi. Mulai dari makronutrien (karbohidrat, protein, lemak), mikronutrien (vitamin, mineral), serat, dan cairan.
