Inilah Mitos dan Fakta Sebenarnya Mengenai Virus Corona

Virus corona masih baru dan dalam penyelidikan, banyak rumor yang berkembang mulai dari penyebab, pencegahan, hingga pengobatannya.

Editor: Bejoroy
CNN via express.co.uk / Daily Mirror
Ilustrasi. 

Jadi, kemungkinan tertular virus corona melalui barang atau surat dari Tiongkok yang melewati perjalanan berhari-hari, bahkan berminggu-minggu sangatlah rendah.

5. Mitos: Pemindai termal efektif dalam mendeteksi orang yang terinfeksi virus corona

Fakta: Pemindai termal efektif dalam mendeteksi orang-orang yang menderita demam, yakni memiliki suhu tubuh di atas normal, akibat terinfeksi dengan virus corona baru.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Akan tetapi, mereka tidak dapat mendeteksi orang yang terinfeksi, tetapi belum sakit demam. Pasalnya, ini dibutuhkan antara 2 dan 10 hari sebelum orang yang terinfeksi menjadi sakit dan mengalami demam.

6. Mitos: Makan bawang putih dapat mencegah infeksi COVID-19

Fakta: Bawang putih memang merupakan salah satu jenis bumbu dapur yang mengandung zat antimikroba di dalamnya.

Gigit bawang putih.
Gigit bawang putih. (www.pengensehat.com)

Namun, belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan bahwa bawang putih dapat mencegah infeksi COVID-19.

Oleh karena itu, kabar tentang konsumsi bawang putih bisa melindungi tubuh dari coronavirus belum dapat terbukti benar.

7. Mitos: Antibiotik efektif dalam mencegah dan mengobati virus corona

Fakta: Antibiotik hanya dapat melawan bakteri, bukan virus. Sementara, COVID-19 merupakan salah satu jenis virus yang ada di dunia. Maka dari itu, antibiotik tidak dapat digunakan untuk mencegah dan mengobati virus corona.

Meski demikian, jika ada pasien yang dirawat di rumah sakit akibat terinfeksi COVID-19 mungkin akan menerima antibiotik sebagai salah satu pengobatannya. Pasalnya, koinfeksi bakteri mungkin saja terjadi.

8. Mitos: Pakai masker dapat melindungi diri dari penularan virus corona secara efektif

Fakta: World Health Organization merekomendasikan orang-orang tanpa gejala gangguan pernapasan, seperti batuk dan bersin, tidak perlu menggunakan masker.

Sebaiknya, masker diutamakan bagi para pasien COVID-19 dan keluarga yang mengurus pasien, serta para tenaga medis yang merawat pasien.

Ilustrasi memakai masker.
Ilustrasi memakai masker. (sripoku.com/refly permana)
Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved