Berita Prabumulih
Jemaah Umroh Prabumulih Pilih Transit, ada yang Dipulangkan, Kemenag Prabumulih Belum Terima Laporan
Jemaah Umroh Prabumulih Pilih Transit, ada yang Dipulangkan, Kemenag Prabumulih Belum Terima Laporan
Jemaah Umroh Prabumulih Pilih Transit, ada yang Dipulangkan, Kemenag Prabumulih Belum Terima Laporan
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Pembatasan jamaah umroh diberlakukan negara Arab Saudi, juga berdampak terhadap ratusan jamaah umroh asal kota Prabumulih dipulangkan pihak travel.
Berdasarkan informasi berhasil dihimpun Tribunsumsel.com, puluhan bahkan ratusan jamaah yang diberangkatkan dari sejumlah travel di kota Prabumulih terpaksa harus pulang lantaran tidak bisa masuk negara Arab untuk menunaikan ibadah umroh.
"Dari travel kami ada sebanyak 24 jamaah terpaksa harus dibalikkan, mereka akan diberangkatkan dari Malaysia dan Brunai Darussalam," ungkap General Manager Travel Umroh Bin Bilal, Vanesa ketika diwawancarai wartawan, akhir pekan kemarin.
Vanesa mengatakan, akibat harus memulangkan jamaah tersebut pihaknya pasti mengalami kerugian lantaran harus mengembalikan uang para jamaah.
"Kita selaku usaha jelas merasa dirugikan dengan adanya ini," bebernya.
Lebih lanjut Vanesa menuturkan, pihaknya saat ini masih khawatir terlebih pada Maret dan April travel pihaknya akan memberangkatkan sebanyak 127 jamaah.
"Tidak tahu apakah nanti bisa berangkat atau tidak, semoga saja bisa," tuturnya.
Sementara Igo Wahyudi yang merupakan pemilik KBIH Al Munawwaroh Haji dan Umroh mengaku untuk jamaahnya tidak mengalami masalah dan tidak ada yang dikembalikan pulang.
"Kita baru kemarin memberangkatkan sekitar 300 jamaah, tidak ada yang ditolak atau disuruh pulang," ungkapnya seraya menyebut jamaah ramai di kantor travelnya merupakan jamaah haji yang akan membuat paspor.
Igo menjelaskan, jamaah yang ditolak dan dipulangkan tersebut disebabkan pemberangkatannya dilakukan transit ke beberapa negara tetangga yang dikhawatirkan corona, sementara pihaknya memberangkatkan langsung Palembang-Arab Saudi.
"Kalau kita langsung Palembang-Arab Saudi, kita tidak transit ke negara-negara lain. Rata-rata yang dipulangkan itu kan yang transit, makanya tidak boleh masuk, kalau langsung boleh," jelasnya.
Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Perjalanan Umroh dan Haji Kemenag Prabumulih, HM Zakka Hery mengungkapkan hingga kemarin belum ada pihak travel penyelenggara umroh yang melapor ke pihaknya bahwa ada yang tertunda.
"Baik secara lisan maupun tertulis belum ada laporan dari pihak travel ke Kemenag Prabumulih jika ada jamaah umroh dipulangkan. Itu merupakan kebijakan pemerintah arab saudi, jika memang ada yang dipulangkan itu bukan kesalahan pihak travel dan pihak travel harus cerdas jangan dulu memberangkatkan sebelum ada informasi diperbolehkan berangkat," ujarnya.
Disinggung apakah pelarangan tersebut akan berpengaruh terhadap Ibadah Haji tahun ini, Zakka mengaku sejauh ini pihaknya belum mendapat informasi dan terkait masalah umroh maupun haji pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pusat.
"Sejauh ini kita belum dapat info apakah akan mengganggu ibadah haji kedepan, mudah-mudahan tidak ada dampak haji tahun 2020, kita terus cari informasi perkembangan terbaru baik umroh maupun haji ke Kemenag pusat," katanya seraya mengaku pendaftaran haji terus diterima.(Edison/TS)