Inilah 7 Gangguan Saluran Cerna pada Anak: dari Diare hingga Konstipasi
Saluran cerna memiliki ratusan juta sel saraf, dan mempunyai peran penting pada sistem pertahanan tubuh.
SRIPOKU.COM - Saluran cerna yang sehat mampu mencerna dan menyerap makanan, motilitas, fungsi imun, dan keseimbangan mikrobiota.
Saluran cerna memiliki ratusan juta sel saraf, dan mempunyai peran penting pada sistem pertahanan tubuh.
• Waspada, 3 Ancaman Penyakit Anak Saat Banjir
• Sudah Tersenyum Hari Ini? Inilah 9 Manfaat Senyum agar Diri Lebih Bahagia
Dokter Spesialis Anak sekaligus Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Anak di RS Pondok Indah Bintaro Jaya, dr Frieda Handayani K.,Sp.A(K) mengatakan sedikitnya ada 7 jenis gangguan saluran cerna yang kerap dirasakan oleh anak usia sekolah.
Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:
Berikut daftarnya seperti dijelaskan pada media gathering RSPI di Jakarta, Kamis (27/2/2020).
1. Diare
Diare terjadi ketika frekuensi BAB bertanbah dari biasanya, yakni lebih dari tiga kali sehari dengan konsistensi tinja cair.
“Sebanyak 50-60 persen diare disebabkan oleh rotavirus. Selebihnya karena alergi dan gangguan kekebalan tubuh,” tutur Frieda.
Diare juga menjadi penyebab dehidrasi, dengan intensitas ringan-sedang dan dehidrasi berat.
World Health Organization (WHO) mncanangkan lima cara untuk menangani diare.
“Pertama, tetap diberi makanan atau ASI dua jam sekali. Porsinya sedikit dengan frekuensi sering,” tutur Frieda.
Kedua, diberikan suplemen zinc selama 10 hari untuk menguatkan saluran cerna. Ketiga, diberikan oralit. Keempat, antibiotik selektif yang diberikan dengan petunjuk dokter. Kelima, nasihat agar tidak terjadi lagi kasus yang sama.
2. Konstipasi
Frieda menyebutkan, konstipasi terjadi apabila terjadi perubahan pola makan di lingkungan sehari-hari. Konstipasi bisa jadi sangat traumatis bagi anak karena anak kerap kesakitan saat mengeluarkan tinja.