Maybank Indonesia dan Maybank Foundation Lanjutkan Program RISE 2.0 di Palembang

PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) bersama Maybank Foundation melanjutkan program pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas.

Penulis: Jati Purwanti | Editor: Refly Permana
sripoku.com/jati
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) bersama Maybank Foundation melanjutkan program pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas. 

Pada September 2018, program RISE di Indonesia telah berhasil meningkatkan penghasilan rata-rata perbulan top 40 peserta peserta dari Rp1.264.782 menjadi Rp. 5.543.735, melonjak sebesar 338,3 persen dan pada Oktober 2019 sudah mencapai 403.7 persen.

Selain itu 60 persen dari total keseluruhan peserta (2.269 orang) telah dapat memulai atau meningkatkan usaha mereka selama tiga bulan setelah pelaksanaan pelatihan.

Program ini kemudian di regional diteruskan juga ke Singapura, Laos dan Myanmar selain juga berlangsung di Malaysia, Indonesia dan Filipina.

Program yang dilaksanakan mulai 2020 hingga 2023 ditujukan untuk menjangkau lebih banyak komunitas penyandang disabilitas dan komunitas marjinal di berbagai wilayah termasuk di Indonesia dengan total peserta mencapai 7.350 penerima manfaat.

Sementara, program RISE tahap pertama telah memberikan pelatihan kewirausahaan dan kemandirian bagi 2.269 penerima manfaat dari 17 kota di Indonesia dari 2016 hingga 2019.

Shariah Office Channelling (OC) Maybank Sumatra Selatan, Andi Ibzar Nugroho menambahkan, perseroan melanjutkan komitmen untuk memberikan perhatian kepada individu maupun komunitas wirausaha penyandang disabilitas dengan berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan semangat pantang menyerah, meningkatkan percaya diri, keterampilan hingga kapasitas usaha untuk mencapai masa depan yang mandiri dan sejahtera.

Rumah Dewi Perssik Diserang Ilmu Hitam, Juri LIDA Indosiar Kena Musibah Besar, Kaca Rumah Hancur!

"Kami berharap di Palembang juga program ini dapat membangun sekaligus meningkatkan kapabilitas usaha mikro-UKM dan menciptakan komunitas yang mandiri sehingga dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan di sekitarnya" ujarnya.

Hamsin Saypudin, penyandang disabilitas fisik kaki pengusaha warung kelontong menjelaskan, pelatihan RISE 2.0 ini sangat bagus karena membuka pikirannya dalam menjalankan usaha.

"Pelatihan ini mengajarkan kami hal-hal praktis yang bisa dilakukan untuk mengembangkan usaha dan membuat usaha kita lebih maju lagi," katanya.

Ada lagi Hulil Umri, penyandang disabilitas fisik kaki yang juga pengusaha pempek kelilin mengatakan pelatihan RISE 2.0 ini sangat bermanfaat karena memotivasinya untuk meningkatkan usaha dan mencari konsumen baru.

"Sebelum mengikuti pelatihan, banyak keraguan di diri saya dalam menjalankan usaha, namun setelah pelatihan saya sekarang lebih percaya diri dan merasa yakin untuk bisa meningkatkan pendapatan melalui strategi penjualan yang disampaikan pada saat pelatihan." kata Hulil.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved