Warga Tuan Kentan Beralih Gunakan Jargas, Ketua RT : Token 20 Ribu Cukup untuk 2 Minggu
Satu tahun terakhir, warga di Kelurahaan Tuan Kentan, Kecamatan Jakabaring, menikmati Jaringan Gas (jargas).
Penulis: maya citra rosa | Editor: Yandi Triansyah
Warga Tuan Kentan Beralih Gunakan Jargas, Ketua RT : Token 20 Ribu Cukup untuk 2 Minggu
Laporan Wartawan Sripoku.com Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Satu tahun terakhir, warga di Kelurahaan Tuan Kentan, Kecamatan Jakabaring, menikmati Jaringan Gas (jargas).
Ketua RT 13 Kelurahan Tuan Kentang, Wardi,mengatakan, kurang lebih satu tahun ini, dia dan warga sekitar telah beralih ke jargas karena lebih hemat dan aman.
"Hampir satu tahun, selama ini tidak repot lagi, biasanya dulu kalau habis gas kita cari ke warung, sekarang tinggal beli token 20 ribu, sudah bisa pemakaian 2 minggu," ujarnya, Kamis (13/2/2020).
Selain itu, penggunaan jargas lebih hemat dan aman tergantung pemakaian rumah sendiri, karena pemasangan hanya dilakukan untuk satu aliran gas.
Namun dia menyayangkan, sebagian warga belum mendapatkan jargas tersebut karena kondisi rumah yang berada dekat dengan rawa yang menyulitkan pemasangan jargas.
Selain itu, beberapa warganya mendapatkan meteran gas yang rusak, atau meteran terpasang namun gas mengalir ke rumahnya.
"Ini rumah tetangga saya, sudah ada meteran tapi belum bisa pakai, juga ada yang rumahnya direnovasi, jadi belum pakai jargas," ujarnya.
Pengembangan Jaringan Gas (Jargas) Kota di Kota Palembang masih akan terus berlanjut.
Apalagi Kementerian ESDM pada tahun ini kembali memberikan bantuan berupa kuota pemasangan Jargas dikisaran 9.000 hingga 10.000 Sambungan Rumah (SR).
Diungkapkan Kepala Bidang Pembangunan Setda Kota Palembang, Zuriyati saat ini pihak konsultan masih bekerja, mensurvei dan Pemkot pun mengusahakan baik ke Kementerian ESDM ataupun BPH migas bahwa penambahan Jargas tersebut sangat dibutuhkan di Palembang.
"Hanya saja, kita tentunya akan dilihat bagaimana kesiapan Kota Palembang sendiri mulai dari minat masyarakatnya dan aspek lainnya. Akan tetapi dari sisi perencanannya Pemkot Palembang sudah amat siap," tegasnya, Senin (10/2/2020)
Pihak Pemkot belum bisa memastikan kelurahan mana saja yang akan dilakukan pemasangan Jargas di 2020 ini.
Lantaran masih perlu dikaji ulang dan pihak konsultan akan melakukan fit and proper test yang bertujuan untuk memastikan tidak ada lagi pembatalan pemasangan Jargas Kota.
"Inilah yang kita minta agar pihak kecamatan untuk rutin sosialisasi, kita harap masyarakat tidak lagi termakan isu-isu bahwa jargas mahal, berbahaya atau lainnya. Sebab, tahun ini tidak bisa dilakukan pembatalan jika ditengah perjalanan instalasi. Ini menyangkut anggaran infrastruktur Jargasnya," jelasnya.
Zuriyati mengatakan, tak bisa dipungkiri bahwa pemasangan instalasi ini memakan biaya cukup besar.
Kota Palembang sebagai salah satu yang terpilih mendapatkan bantuan, sudah selaiknya berbangga hati.
"Saya tegaskan ini gratis dari Kementerian, aman dan masyarakat hanya cukup beli token minimal Rp 20 ribu," ujarnya.
Jika dibandingkan dengan penggunaan LPG pada umumnya, Jargas bisa dikatagorikan lebih hemat. Terlebih, Pemerintah pun berwacana soal pencabutan subsidi bagi gas melon.
"Kalau nantinya benar dicabut otomati masyarakat akan membeli LPG dalam harga normal. Sementara dari sisi pemakaian penggunaan Jargas lebih hemat dibandingkan tabung LPG 12 kg dalam sebulan," tuturnya