Pelajar di Palembang Terlibat Begal, Sebelum Beraksi Pelaku Pakai Sabu, Alasannya Biar tak Takut
"Sebelum beraksi, biasanya kami berkumpul. Biar tidak takut, kami pakai sabu terlebih dahulu," ungkap Rizki saat diamankan di Polsek IB 1 Palembang
Pelajar di Palembang Terlibat Begal, Sebelum Beraksi Pelaku Pakai Sabu, Alasannya Biar Tidak Takut
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Bukannya fokus belajar, Rizki Pratama (16) pelajar salah satu SMA swasta di Palembang, malah ikut melakukan aksi pembegalan di kawasan Jalan Balap Sepeda Taman Kampus Kecamatan IB 1 Palembang.
Warga Jalan Rawas 3 Palembang ini saat beraksi tidak sendiri, ia bersama
M Mahyudin Parsal (19) warga Kancil Putih Kecamatan IB I Palembang.
Ada tiga pelaku lainnya, yang masih buron.
Ketiganya adalah IC, ED dan PP (DPO) sengaja membawa senjata tajam jenis parang panjang ketika beraksi.
"Sebelum beraksi, biasanya kami berkumpul. Biar tidak takut, kami pakai sabu terlebih dahulu," ungkap Rizki saat diamankan di Polsek IB 1 Palembang, Rabu (29/1/2020).
Terakhir, mereka melakukan pembegalan di kawasan Kampus dengan Korban Fani Anugrah (21).
Saat itu, korban bersama pacarnya sedang duduk di Taman Kampus.
Datang Rizki dan keempat temannya menggunakan dua motor langsung melakukan pembegalan terhadap korban.
Korban yang saat itu duduk, spontan melawan. Melihat korban yang melawan, IC langsung membacok korban dibagian kepala dan pelipis kanan menggunakan parang yang dibawanya.
"Kami hanya bertugas mengambil ponsel korban. Setelah beraksi, biasanya kami kumpul lagi di kawasan Rusun dan menjual ponsel korban. Uang hasil penjualan ponsel, kami belikan sabu," ungkap Rizki.
Dari pengakuan keduanya, mereka sudah tiga kali melakukan pembegalan.
Dua kali melakukan dikawasan Taman Kampus dan satu kali melakukan di seputaran Puncak Sekuning.
Modus yang digunakan sama, dengan menghampiri korban dan langsung mengancam korban menggunakan parang untuk mengambil ponsel milik korban.
"Yang punya ide IC untuk membegal. Karena kami sudah kecanduan sabu, jadi mau ikut membegal. Biar bisa dapat uang untuk beli sabu," ungkap Mahyudin.