Berita PALI
Desa Curup Tanah Abang Kabupaten PALI Dilanda Banjir dengan Ketinggian Mencapai 1 Meter
Desa Curup Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI atau Penukal Abab Lematang Ilir kembali dilanda banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Reigan Riangga
SRIPOKU.COM, PALI -- Desa Curup Kecamatan Tanah Abang Kabupaten PALI atau Penukal Abab Lematang Ilir kembali dilanda banjir akibat Sungai Lematang meluap dan merendam ratusan rumah warga, Selasa (28/1/2020).
Setelah sepekan sebelumnya kawasan tersebut sempat direndam banjir meski surut beberapa hari lalu.
Abroni warga Desa Curup Kecamatan Tanah Abang berkata bahwa sejak tiga hari belakangan ini air sungai Lematang kembali meluap.
Menurutnya, tinggi debit air kali ini lebih tinggi dibanding sebelumnya sebatas lutut orang dewasa.
"Ketinggian air mencapai 1 meter, bahkan warga yang dekat dengan Sungai Lematang lebih parah," ungkap Abroni.
"Dampaknya sehari-hari warga beraktivitas menggunakan perahu," tambahnya.
Diakuinya bahwa banjir yang melanda Desa Curup sudah biasa dialami setiap tahun dan belum pernah tidak kebanjiran.
"Bahkan tlTahun 2017 lalu banjir hingga berbulan-bulan," katanya.
Sebelumnya Kepala Desa Curup, M Tisar mengatakan, bahwa posisi Desa Curup paling rendah berada di bantaran Sungai Lematang di banding desa lainnya di Kecamatan Tanah Abang.
• Tanah Longsor di Jalan Tepian Danau Ranau Sempat Membuat Akses Tersendat dan 2 Tiang Listrik Roboh
• Cerita Nelayan di Natuna Terusir di Laut Sendiri, Dikejar Kapal Asing Tenggelam Hingga Hancur
• Lima Remaja di Lubuklinggau Ini Ngaku Sering Melihat Bidadari Terbang, Ternyata Ini Penyebabnya!
"Upaya untuk mengatasi banjir kami telah ajukan bantuan pembangunan jalan lingkar sekaligus sebagai tanggul penahan kami berharap usulan kami bisa dipenuhi Pemkab PALI," harapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI, Junaidi Anuar menyebutkan bahwa berdasarkan pantauan BPBD di lapangan, debit air sudah mulai naik dan sudah memasuki pemukiman warga terkhusus desa Curup.
Dijelaskannya, air sudah naik setinggi lebih kurang 75 Cm, BPBD berkoordinasi dengan pihak terkait TNI, POLRI, DINKES DAN DINSOS serta yang lainnya untuk senantiasa melakukan pemantauan terhadap daerah-daerah rawan banjir dengan melakukan patroli ke lapangan.
"Kami juga berkoordinasi dengan para kepala desa setempat. Pada saat ini, posko masih dipusatkan pada posko induk, namun jika kondisi sudah terindikasi menimbulkan bencana, di rencanakan akan membuka posko di wilayah rawan banjir diantaranya di desa Curup," terang Junaidi.
Dia juga menghimbau masyarakat terutama kepala desa tetap melakukan pemantauan dan segera laporkan setiap kejadian ke BPBD PALI melalui TRC.
"Apabila ada hal-hal yang luar biasa, segera laporkan. Serta menghimbau kepada masyarakat agar tidak membiarkan anak-anaknya mandi sembarangan di sungai," ujarnya.(cr2)