Tidak Hanya Kue Keranjang, Lapis Legit dan Nastar Juga Disajikan Saat Imlek, Ini Makna di Baliknya
Kue imlek memang identik dengan kue keranjang. Ternyata tak hanya itu lo yang biasa disajikan.
Kata Nian sendiri berarti tahun, sementara Gao berarti kue.
Namun kata Gao juga terdengar seperti kata tinggi.
Itu sebabnya cara penyajian kue keranjang disusun bertingkat.
Penyusunan kue keranjang yang bertingkat ini memiliki makna peningkatan dalam hal rezeki atau kemakmuran.
 
Kisah Kue Keranjang
 
 Zaman dahulu, masyarakat Tionghoa percaya bahwa terdapat Dewa yang dikirim oleh Yik Huang Shang Ti (Raja Surga) dalam setiap anglo (tempat masak) di dapur setiap rumah.
Dewa tersebut dikenal juga dengan sebutan Dewa Tungku, yang ditugaskan untuk mengawasi segala sesuatu yang dilakukan di setiap rumah dalam menyediakan masakan setiap hari.
 
 Nah, setiap akhir tahun, tepatnya tanggal 24 bulan 12 Imlek (atau H-6 Tahun Baru Cina), Dewa Tungku konon akan pulang ke surga dan melaporkan tugasnya kepada Raja Surga.
Jadi, demi menghindarkan hal-hal yang tidak menyenangkan, timbullah gagasan untuk memberikan hidangan yang menyenangkan atau hal-hal yang dapat membuat Dewa Tungku tidak murka.
Akhirnya masyarakat Tionghoa pun berusaha mencari bentuk sajian yang manis, hingga ditemukanlah resep kue yang disajikan dalam keranjang ini.
 
 Saat menyajikan kue untuk Dewa Tungku, kue keranjang juga ditentukan bentuknya.
Bentuk bulat dipilih karena memiliki makna keluarga yang merayakan Imlek tersebut dapat berkumpul (setidaknya satu tahun sekali), serta tetap menjadi keluarga yang bersatu, rukun, dan memiliki tekad bulat dalam menghadapi tahun yang baru.
 
Olahan Kue Keranjang
Nah, walau selalu hadir dalam tahun baru Cina, tapi kue keranjang tidak langsung dimakan saat itu juga.
Kue yang tahan lama karena dibuat dari tepung beras dan gula ini baru dimakan setelah lewat capgomeh.
Di rumah-rumah, biasanya kue keranjang dipotong kecil lalu dibalur dengan tepung seperti pisang goreng.
Kue keranjang juga seringkali hanya dikukus hingga lembek kembali lalu dibalur dengan kelapa parut.
Wah, ternyata unik, ya, sejarah kue keranjang?
Jadi tidak sabar lagi untuk mencicipi camilan khas Imlek yang legit ini. (Sajian Sedap)
Like Facebook Sriwijaya Post Ya...
Berita Ini Sudah Diterbitkan di Situs https://www.tribunnews.com/lifestyle/ dengan Judul:
Tak Cuma Kue Keranjang, Nastar dan Lapis Legit Juga Disajikan Saat Imlek, Ini Makna di Baliknya


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											 
											 
											