Tidak Hanya Kue Keranjang, Lapis Legit dan Nastar Juga Disajikan Saat Imlek, Ini Makna di Baliknya
Kue imlek memang identik dengan kue keranjang. Ternyata tak hanya itu lo yang biasa disajikan.
SRIPOKU.COM - Kue keranjang sejatinya adalah dodol, tapi dodol khas masyarakat Tionghoa.
Setiap Tahun Baru Cina, kue selalu ada di hampir semua rumah masyarakat Tionghoa.
Kue keranjang bisa dibilang jadi camilan wajib.
Kenapa? Sebab, kehadiran kue keranjang di rumah-rumah masyarakat Tionghoa saat Imlek memiliki makna khusus.
• Penganan Wajib dalam Perayaan Imlek - Tidak Bulat, Begini Cara Membuat Kue Keranjang Ikan Koi
• Selain Kue Keranjang, 4 Makanan Imlek Ini Juga Wajib Disantap Agar Dapat Hoki, Ada Mie Panjang Umur!
• Inilah 4 Shio Diprediksi Paling Sial di Tahun Tikus Logam: Shio Tikus, Macan, Kelinci dan Ayam
Ada beberapa kue yang biasanya disajikan saat Lebaran atau Natal juga disediakan saat Tahun Baru Imlek. Apa saja sih?
Kue Nastar
Kue yang pertama adalah kue nastar.
Bagi masyarakat Tionghoa, kue Nastar merupakan simbol kemakmuran.
Warna emas nastar dan rasa manis serta lembutnya isian nanas melambangkan rezeki yang manis berlimpah.
Dalam dialek Hokkian nastar disebut dengan ong lai (yang arti harfiahnya adalah pir emas).
Kue nastar biasa dibuat berdasarkan resep turun temurun.
Dalam perkembangan kue nastar memang terus berkembang modelnya. Seperti Nastar Green Tea atau Nastar Keju.
Lapis Legit
Selain nastar, Lapis Legit juga termasuk kue yang wajib tersaji di perayaan Imlek.
Lapis legit yang dibuat selapis demi selapis, melambangkan kekayaan yang berlapis-lapis.
Arti Nama Kue Keranjang
Aslinya kue ini bernama Nian Gao atau Ni-Kwe, alias kue tahunan.
Disebut kue tahunan karena memang hanya dibuat setahun sekali, yaitu menjelang Tahun Baru Cina.
