Mimbar Jumat
Konsistensi Terhadap Moderasi Keberagamaan Nahdlatul Ulama
Konferwil merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi di tingkat wilayah. Acara ini diagendakan akan dihadiri ratusan ulama yang terlibat
Dalam bidang keagamaan, NU memang mengambil dan mengembangkan Islam moderat, dengan mejadikan manhaj (alur gerakan) model Islam ahlussunnah wal jamaah sebagai mainstream perjuangannya. Karenanya, menjadi sangat wajar kalau dalam perjalanannya kemudian, organisasi ini paling mudah untuk dipahami, dan menyebebkannya paling banyak pengikutnya di Nusantara.
Konsistensi NU pada posisi jalan tengah, yang selama ini menjadi garis perjuangan, menyebabkannya selalu mendapatkan ancaman, baik dari alur gerakan pemikiran liberalism, maupun juga oleh alur gerakan pemikiran yang konservatif yang coba untuk ikut membonceng dalam perjalanannya. Tapi, NU lagi-lagi cukup piawai bersentuhan dengan berbagai paham keagamaan yang mengitarinya.
Akomodasi NU yang sangat cair terhadap berbagai tradisi yang berkembang di masyarakat setempatpun dinilai cukup berhasil. Meskipun, sikap ini banyak juga tidak suka. Misalnya, kedekatan mereka dengan tradisi dan budaya yang berbasis kepada perbedaan agama.
Bagi NU, kondisi seperti ini relatif tidak ada persoalan. Pilihan untuk mengembangkan model keberislaman yang moderat, tentu dipicu oleh kondisi riil-objektif, bahwa negara kita sangat majemuk dan beragam. Multi etnik, suku, budaya, bahasa, maupun agama.
Kondisi ini sebetulnya sudah lama berlangsung sejak NU didirikan sampai dengan sekarang, dan telah terpatri menjadi modal dasar para kiai NU untuk merefleksikan model keberislaman yang moderat ini dianggap cukup berhasil untuk mengawal pilar penting berbangsa dan bernegara seperti dasar negara Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan juga semboyan perbedaan Bhineka Tunggal Ika. Tidak jarang, NU selalu dinilai sebagai pengawal paling depan untuk mempertahankan keempat pilar itu.
Posisi ini tentu akan berhadapan dengan pengusung kepentingan lain yang datang, baik dari luar, maupun dari dalam. Tapi, seberapa deras dan dahsyatnya tantangan yang datang, faktanya, NU selama ini senantiasa mampu memosisikan dirinya pada posisi yang tepat.