Keluarga Pendaki Lapor Polisi
Viral di Fb Curhatan Istri dan Kakak Pendaki Asal Jambi yang Tewas di Gunung Dempo, Ada yang Janggal
viral curhatan kakak dari korban Fikri sekaligus istri dari korban Jumadi diberanda media sosial Facebook.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Refly Permana
dari pendaki itu kami mulai menemukan sedikit titik terng.kami pihak keluarga di suruh brangkat ke pagar alam untuk tindakan lanjut membuat laporan di polres pagar alam agr dan timsar bisa trun untuk melakukan pen carian.saat itu aku dalam kondisi hamil 7 bulan aku kekeh mau ikut tapi mama ngelarang,
singkat crita tanggal 21 pagi mama aku brangkt k pagr alam di temani 3 kwan pendki adik dan suami aku.mreka sampai d pagar alam udah malam. Pagi tanggal 22 mama dkk di temani orng2 pos gunung dempo pergi ke polres untk membuat laporan kehilngn.malamnya timsar di bantu tim wanadri dan relawan langsung gerak naik buat pencarian.
Pada tgl 23 bertepat pda hari rabu tim pencarian mendapatkn baju, celana,sepatu, 2 bantal dan pakain dalam kotor didaerah pelantaran.
Pencarian tetap berlanjut sampai pada tgl 25 oktober seorang pendaki imisial mg mendatangi pos relawan dan menceritakan bagaimana kronologi beliau bertemu dengan adik dan suami aku.
Beliau mengatakan bahwa ia bertemu adik dan suami aku disekitar shelter 2 pada dini hari pada tgl 15 dan berangkat bersama menuju pelantaran. Serta menginap di pelantaran dengan jarak tenda yang sedikit berjarak dan mereka bertemu dengan seorang pe
nziarah yang mengaku bertapa diatas gunung disekitar pelantaran dan sudah mengaku berada disana selama 13 hari serta bertahan hidup dengan meminta makanan dengan pendaki yang dtg. Pada malam harinya mereka sempat berbincang2 dan mg sempat berbicara sama penziarah yang menginap dipelantaran tersebut. Penziarah tersebut sempat mengatakan kepada mg bahwa ia tidak menyenangi suami aku. Ia bahkan sempat mengatakan apabila ia masih muda ia ingin menghabisi orang yang menggunakan kalung yakni suami aku.
Karena ia tidak menyukai orang yang menggunakan kalung,tetapi mereka berbicara menggunakan bhsa daerah. Keesokan harinya pendaki mg sempat menghampiri tenda adik dan suami aku tetapi tidak menemukan adik dn suami aku, mereka hanya melihat dua gelas kopi yang masih hangat didepan tenda dan ia juga mengatakan bahwa tidak melihat penziarah yang menginap dipelantaran itu. Pada hari itu juga mg melakukan perjlanan pulang kebawah kaki gunung. Pencarian terus berjalan.
Kesaksian dari mg menjadi salah satu bukti bahwa adik dan suami aku melakukan pendakian digunung dempo. Penacarian terus berjalan sampai satu relawan menemukan baju kaos suami aku didekat tenda penziarahdengan lokasi yang berbeda.Pencarian diperluas keseluruh kawasan gunung dempo. Pencarian sempat terganggu dengan keadaan cuaca yang buruk didaerah kawasan gunung.
Pada tanggal 29 oktober tim pencarian menemukan tracking pole, korek kriket dan botol minum dipuncak gunung. Pada hari itu juga tim menemukan kalung suami aku ditemukan tidak jauh dari tracking pole. Pada tanggal 1 november tepat 10 pencarian, tim wanadri meneropong daerah sekitar kawah dan melihat ada seperti asoy brwarna biru didkat kawah.
Pada hari itu juga seluruh tim dan keluarga melakukan briefing besar2an tentang pencarian selama 10 hari dan menarik kesimpulan dari berbagai tim yang terjun langsung dalam penncarian. Keesokan harinya tim pencarian keseluruhan dikerahkan untuk naik kepuncak sekitar kawah dan penulusuran daerah pelantaran serta daerah timur gunung yang belum telusuri. Saat tim wanadri dan tim relawan mencoba sedikit lebih turun kekawah mereka meneropong asoy biru yang dimaksud slah satu tim pencarian.
Saat diteropong lebih dekat teryata terlihat jelas bahwa asoy yang dimaksud itu ternyata baju yang dipakai adik aku. Seluruh tim dikerahkan menuju lokasi. Keesokan harinya 4 org tim relawan turun menuju lokasi adik dan suami aku. Mereka melakukan pengankatan suami aku terlebihi dahulu dan adik aku dievakuasi keesokan harinya. Suami aku dipulangkan pada tanggal 3 dan dimakamkan dikampung halaman. Sedangkan adik aku dipulangkan pada tgl 5 dan lngsung dimakamkan dikampung halaman.
Karena dibutuhkan waktu yang lama dari pagar alam menuju daerah asal aku, keluarga yang berada dilokasi kejadian tergesa gesa pulang untuk mengikuti prosesi pemakaman. Karena hal ini bukti pembayaran dari rumah sakit belum kami dapatkan karena keluarga harus pulang pada dini hari dari kota pagar alam. Dari bukti yang kami dapatin dari proses pencarian ada kejanggalan yang aneh. Kejanggalan itu ada dari banyaknya barang yang hilang dan beberapa belas luka yang mencurigakan. Keluarga pun menindak lanjutkan kasus ini dan mencari bukti lainnya. Kami menceritakan semua proses pencarian kepada keluarga yang bertugas dipolres muara bungo tepat kami tinggal. Ia merasa bnyak kejanggalan terhadap kasus ini. Ia pun berimisitif untuk melacak hp adik aku.
Dalam proses penglacakan salah satu teman adik aku mengabari bahwa ia sempat melihat pesan wa yang sempat ia kirim ke adik aku tanggal 21 oktober terkirim dan masuk ke hp adik aku pada tanggal 9 november. Sedangkan posisi tanggal 9 november adik dan suami aku sudah dimakamkan.Keesokan harinya hp adik aku terlacak di sekitaran kabupaten lahat dan mama langsung berangkat ke pagar alam untuk membuat laporan bahwa kehilangan barang2 adik dan suami aku yang dibawa mendaki gunung dempo. Dari hasil lacakan hp adik aku kami mengetahui ada nomor yang mengaktifkan hp adik aku.
Nomor itu terdaftar dengan nomor kk dari keluarga imisial rl. Mama mengirim data tersebut kepada pihak polisi daerah pagar alam. Pihak pagar alam meminta mama untuk pulang dan menunggu kabar selanjutnya dari pihak pagar alam saja. dan mereka meninjak lanjutkan dengan memanggil rl untuk dimintai keterangan dan kesaksian. Dari kesaksian tersebut rl mengatakan bahwa hp itu ia beli dan dibawa anaknya ke kota j. Tapi di hari yang sama kerabat yang bertugas dipolres bungo melacak kembali hp tersebut dan mendapatkan bahwa hp tersebut masih berada didaerah yang sama hanya saja posisinya berpindah sedikit dari posisi awal.
Dalam tenggang waktu beberapa hari kami memdapatkan kabar dari pihak polisi pagar alam bahwa mereka mengambil kesimpulan bahwa hp yang dibeli oleh rl bukan hp adik aku karena rl mengatakan lagi bahwa nomor yg terdaftar di hp adik aku yang terlacak itu sudah aktif 2 tahun yang lalu.