Mantan Kembang Desa Disekap Juru Masak Bertahun-tahun, Warga Kaget, Dikira Masih Kerja di Luar Kota
Mantan Kembang Desa Disekap Juru Masak Bertahun-tahun, Warga Kaget, Dikira Masih Kerja di Luar Kota
Mantan Kembang Desa Disekap Juru Masak Bertahun-tahun, Warga Kaget, Dikira Masih Kerja di Luar Kota
SRIPOKU.COM - Selagi masih duduk di bangku sekolah menengah atas, Asminiwati dikenal sebagai kembang desa di Desa Banjarejo, Pakis, Kabupaten Malang.
Asminiwati sempat bekerja di Batam, Kepulauan Riau dan beberapa kota lainnya di Indonesia.
Bertahun-tahun kemudian warga tak pernah melihatnya lagi dan mengira si sulung dari empat bersaudara ini masih merantau.
• Pelaku Perkosa Gadis 16 Tahun di Gang Buntu, Sebelumnya Korban Diajak Jalan jalan
• Komentar Keluarga Pelaku Tewas Diamuk Massa, Kejadian Berawal Pencurian & Terjadi Aksi Kejar kejaran
Belakangan terungkap, selama ini Asminiwati yang berusia 45 tahun itu bersama tiga saudaranya, disekap sang ibu, Artimunah (62).
Adik Asminiwati, yakni Titin Yuliarsih (42), Virnawati (40) dan Anis Mufidah (36) dan mereka tak bekerja.
Selama ini Artimunah lah yang membiayai mereka hasil bekerja sebagai juru masak. Anak-anaknya sudah yatim sejak beberapa tahun silam.
Masa lalu Asminiwati yang sempat menjadi kembang desa menjadi cerita sisipan di balik drama penyekapan yang melibatkan sang ibu.
"Salah satu anak Bu Artimunah itu dulu kabarnya jadi kembang desa,” ujar Camat Pakis, Agus Harianto, ketika ditemui TribunJatim.com, Sabtu (4/1/2020).
Asminiwati sempat bekerja di Batam dan beberapa kota lain di Indonesia. Sejak disekap bersama tiga saudarinya oleh sang ibu, warga tidak mengetahui.
“Warga ini informasinya tidak tahu karena dulu anaknya memang kerja di luar kota,” sambung Agus.
Belum jelas apa yang membuat Artimunah mengurung keempat putrinya di dalam rumah.
“Saya kurang begitu paham apa alasannya. Ada informasi tentang aliran yang dianut, tapi belum jelas,” Agus menjelaskan.
Sehari sebelumnya, Kapolsek Pakis Iptu Sutiyo menjelaskan drama penyekapan keempat anak oleh ibunya diketahui berdasarkan aduan warga ke Kepala Desa Banjarejo.
Berita penyekapan keempat wanita di dalam kamar itu benar adanya, tapi unsur Muspika Pakis tak mudah membawa Artimunah dan anak-anaknya ke Rumah Sakit Jiwa Lawang.