26 Desember Ada Gerhana Matahari Cincin. Warga Sumsel Bisa Menikmati Gerhana Sebagian

Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan melintasi beberapa kota di Indonesia, pada Kamis (26/12/2019).

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM/SYAHRUL HIDAYAT
Dua undangan memperagakan kacamata khusus Gerhana Matahari Total yang didapat pada acara Sadar Parawisata dan Sapta Pesona, di Kampung Arab 13 Ulu Palembang, Sabtu (27/2/2016). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Gerhana Matahari Cincin (GMC) akan melintasi beberapa kota di Indonesia, pada Kamis (26/12/2019).

Masyarakat Sumsel, bisa menikmati fenomena langkah ini. Meski hanya bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian.

Tapi Sumsel juga kebagian fenomena langkah ini. 

GMC adalah peristiwa terhalangnya hampir semua bagian tengah piringan matahari oleh piringan bulan, sehingga saat puncak gerhana, matahari yang terlihat dari bumi akan terlihat seperti cincin.

Dikutip dari infobmkgsumsel, Selasa (24/12/2019), GMC akan terlihat sebagian pulau Sumatera dan Kalimantan.

Durasi cincin terlama dan magnitudo terjadi di Selat Panjang, Riau selama tiga menit 38,9 detik dengan magnitudo gerhana mencapai 0,984.

Dijelaskan juga, saat fase cincin terjadi, kecerlangan langitnya akan meredup hingga seperti saat fajar atau senja, dengan puncak keredupan terjadi saat puncak gerhana.

Durasi gerhana terlama di Indonesia terjadi di Bengkalis, Riau selama 3 jam, 51 menit, 24,7 detik.

Sedangkan durasi gerhana paling sebentar terjadi di Merauke selama 2 jam 12 menit 11,2 detik.

Di Indonesia, waktu mulai gerhananya paling awal adalah di Sabang, Aceh yang terjadi pada pukul 10.03.11,9 WIB.

Adapun kota yang mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah Kota Sabang, yang terjadi pada pukul 11.49.32,9 WIB.

Kota yang mengalami waktu puncak paling akhir adalah Jayapura pada pukul 15.51.19,7 WIB

Momen ini membuat warga dari belahan dunia lain yang ingin menyaksikan gerhana matahari cincin.

Tak hanya itu, fenomena ini dapat menjadi daya tarik bagi astronom, ilmuan bidang sains antariksa untuk melakukan pengamatan dan pengukuran seperti apa pengaruh gerhana matahari ke bumi.

Bagi masyarakat Sumsel yang ingin menikmati fenomena ini, dihimbau untuk menggunakan kacamata gerhana matahari. DImana terdapat filter khusus untuk melihat matahari.

Jangan gunakan kacamata hitam biasa. karena segelap apapun warna lensanya, film foto, film rontgen atau alat optik tanpa filter matahari.

Apalagi melakukan pengamatan dengan mata tanpa menggunakan pelapis cahaya, karena bisa menyebabkan kerusakan hingga kebutaan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved