Warga Cari Potongan Tubuh Asfani

Warga Desa Pajar Bulan Temukan Tulang yang Sudah Hancur, Diduga Milik Asfani

Warga DEsa Pajar Bulan sudah menemukan benda yang diduga tulang yang sudah hancur dan diduga milik Asfani.

Penulis: Ehdi Amin | Editor: Refly Permana
handout
Warga yang mencari potongan tubuh Asfani. 

"karena tidak ketemu Volta kembali ke desa dan menemui saya. Menyampaikan jika ayahnya tidak ada di kebun. Atas hal itu, saya saya mengajak Volta, Alan, Jhon Kenedy, Suhardi dan juga Sarpan untuk mencarinya.

Waktu itu saya takut ada apa apa karena tidak biasa korban tidak ada, "cerita Rahmat, seraya mengatakan jika anaknya Volta rutin seminggu sekali mengantarkan bekal untuk Sang Ayah.

Tiba di kebun Asfani, diungkapkapkan Rahmat, langsung dilakukan pencarian. Ia juga terkejut dan cemas ketika ia dan rekanya yang lain menemukan topi dan arit milik korban.

Disitu, kami sudah berpikir ada yang tak beres yang menimpa korban. Bener saja, saat terus mencari ditemukan paha kiri korban yang berjarak sekitar 50 meter dari pondok. Kemudian berjarak sekitar 40 meter ditemukan tangan dan dari situ atau sekitar 50 meter ditemukan kerangak kepala.

Nah, sejauh ini yang belum ditemukan yakni bagian badan karena hujan deras saat dalam pencarian itu.

"Korban ini sudah tiga minggu bermalam di kebun. Selain merawat kopi saat ini korban sedang menunggu buah duren yang mulai membesar karena takut dimakan kera.

Ya kami yakin itu kakak ipar kami,. Apalagi ditemukan pakaianya, "tuturnya.

Saat kejadia korban hanya sendiri sehingga tidak ada yang melihat korbn tewas karena apa. Namun, kuat dugaan karena kami melihat ada tapaknya.

Total 14 Kasus Teror Harimau dan 4 Tewas, 9 Lainnya Berupa Teror, Bupati Lahat Minta BKSDA Evakuasi

Bahkan, ditemukanya korban bermula dari mengikuti jalur tapak tersebut. "Makanya keluarga juga setuju membawa ke RSUD sehingga bisa mendapat petunjuk atas kematian korban, "ujarnya, saat dibincangibdi Kamar Mayat RSUD, Lahat.

Sementara, pihak RSUD Lahat, dr Ira, yang memeriksa tubuh korban hingga saat ini belum dapat disimpulkan korban meninggal akibat apa terlebih saat ini struktur tubuh korban sudah tak utuh.

Namun, kata dr Ira, korban sudah meninggal lebih dari 24 jam dan ada belatung.

"Kita belum dapat simpulkan,"ujarnya.

Ditempat yang sama, Kepala Resort Balai BKSDA Sumsel SKW II Lahat RKW Isau Isau VII, Raswandi, belum bis memastikan adnya dugaan jika korban tewas akibat diterkam harimau karena belum dilakukan verifikasi.

Menurutnya, BKSDA baru akan ke lokasi besok untuk mengidentifikasi apakah harimau atau bukan. Meski demikian, dikatakanya wilayah kejadian juga masuk wilayah jelajah harimau.

Saat ditanya apa yang akan dilakukan BKSDA jika ternyata Harimau, terebih sudah memakan beberapa korban, Raswandi, berkilah jika BKSDA kesulitan lantaran harimau harimau yang belakangan kontak dengan manusia berada di wilayah hutan lindung sehingga pihaknya tidak bisa masuk.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved