Pembunuh Wina Sembunyi di Empatlawang
Pardi Pembunuh Mahasiswi Wina Mardiana 3 Kali Menjalani Perawatan Pasca Lukai Perut Sendiri
Pardi tersangka pembunuh Wina di Bengkulu tiga kali menjalani perawatan pasca mencoba bunuh diri dengan
Penulis: Awijaya | Editor: Refly Permana
SRIPOKU.COM, EMPATLAWANG - Kasus pembunuhan Wina Mardiani (20) Mahasiswi Universitas Bengkulu (UNIB) asal Ipuh Kabupaten Muko Muko menemukan titik terang hal tersebut berkat pendekatan berbagai unsur terutama di wilayah tempat tinggal pelarian tersangka di Desa Tanjung Alam Kecamatan Lintang Kanan.
Upaya pendekatan telah dilakukan dari pihak Polsek melalui Kepala Desa dan keluarganya sehingga tersangka Pardi (29) mau menyerahkan diri pada Kamis (19/12/2019).
Namun tak disangka, menurut informasi saat ingin menyerahkan diri tersangka izin mandi dulu. Ternyata di dalam kamar mandi malah ingin bunuh diri dengan cara melukai perutnya menggunakan pisau dan tali.
• Istri Pardi Ungkap Motif Suami Bunuh Mahasiswi di Bengkulu Wina Mardiana, Tertangkap di Empatlawang
Pasca peristiwa itu, Pardi langsung dibawa aparat kepolisian ke rumah sakit yang ada di wilayah Lintang Kanan. tak lama berada di sana, Pardi lalu dibawa ke rumah sakit di Lubuklinggau.
Adapun perjalanan ditengarai memakan waktu sekitar tiga hingga empat jam.
Beberapa saat di sana, aparat kepolisian melanjutkan perjalanan menuju Bengkulu. Hingga saat ini, Pardi dikabarkan masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Bengkulu.
Adapun perjalanan dari Linggau menuju Bengkulu sekitar tiga jam.
• BREAKING NEWS: Ini Wajah Pembunuh Mahasiswi Bengkulu Wina Mardiani, Ditemukan Kritis di Kamar Mandi
Kapolres Empat Lawang AKBP Eko Yudi Karyanto SIK melalui Kapolsek Lintang Kanan Iptu Indra Gunawan, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan pendekatan melalui Kepala Desa Tanjung Alam bahkan dengan keluarga tersangka.
Tersangka sudah siap untuk menyerahkan diri, namun sebelum menyerahkan diri tersangka pamit untuk mandi
"saat di kamar mandi tersangka mau bunuh diri dengan menggunakan pisau dan tali, untung cepat ditemukan oleh keluarganya. Saat ditemukan tersangka Pardi langsung dibawah ke Puskesmas Lesung Batu untuk mendapat tindakan medis terlebih dahulu," terang Indra
Setelah mendengar tersangka mau bunuh ternyata kondisi tersangka terpaksa harus dilakukan tindakan medis.
"Tersangka langsung dirujuk ke RSUD Tebing Tinggi dan dirujuk lagi ke RS Sobirin Lubuk Linggau dengan luka robek di perut dan jeratan tali dileher, saat ini tersangka dalam keadaan kritis," tambahnya.