Dipatuk Anak Ular Kobra, Bocah 8 Tahun Sekarat, Dikira Bisa Dimainkan dan hendak Dimasukan ke Botol!
Dikira Bisa Dimainkan dan hendak Dimasukan Dalam Botol, Bocah 8 Tahun Ini Sekarat Dipatuk Anak Ular Kobra
Dipatuk Anak Ular Kobra, Bocah 8 Tahun Sekarat, Dikira Bisa Dimainkan dan hendak Dimasukan ke Botol!
SRIPOKU.COM - Seorang bocah delapan tahun sekarat setelah dipatuk ular kobra di Depok dan kini menjalani perawatan di rumah sakit.
Bocah 8 tahun yang dipatuk ular kobra di Depok itu kini masih menjalani perawatan di ICU RSUI.
Teror ular Kobra di Kota Depok masih terus terjadi.
Bocah delapan tahun berinisial RA terpaksa menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) setelah dipatuk ular Kobra di Jalan Kemiri Jaya, Kecamatan Beji, Depok, Minggu (15/12/2019).
"Ular kobra itu ditangkap sama keponakan. Pas mau dimasukin ke dalam botol minuman, keponakan saya langsung digigit (dipatuk) ular itu," kata paman korban Ramadhoni saat dihubungi wartawan, Selasa (17/12/2019).
Korban, kata Ramadhoni, langsung dibawa ke rumah sakit dan sempat mendapatkan perawatan di ruang ICU secara intensif Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI).
Beruntung RA bisa cepat tertangani sehingga kini dirinya sudah berada di ruang rawat inap.
"Kami minta doanya agar keponakanya saya sembuh, saat ini kondisinya sudah membaik," papar Ramadhoni.
Sang paman menceritakan bagaimana awal mula keponakannya itu dipatuk ular.
Sebelumnya, RA tengah bermain dengan teman-teman sebayanya di teras rumah.
Namun kemudian, muncul tiba-tiba dua anak ular Kobra.
Ular tersebut kemudian ditangkap dan ketika akan dimasukkan ke dalam botol minuman untuk dibuang, ular tersebut justru mematuk tangan RA.
"Namanya anak-anak yang menemukan ular, mereka kurang teliti atau kurang hati-hati sampai akhrinya memegang ular untuk dimasukan kedalam botol. Ketika ular diambil dimasukan kedalam botol keponakan saya tergigit ular tersebut," katanya.
Sebelumnya, seorang pedagang, Wagiman juga dipatuk ular di bagian kaki kanannya saat membereskan dagangannya di Pasar Kemirimuka, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, Kamis (12/12/2019).
Korban langsung dilarikan ke RSUD Depok dan menjalani perawatan di ruang rawat inap.
Syukurnya, Minggu (15/12/2019) siang Wagiman sudah diperbolehkan pulang oleh tim dokter RSUD Depok.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul DIPATUK Ular Kobra, Bocah 8 Tahun Sekarat dan Dirawat Intensif di Rumah Sakit di Depok

• WASPADA, Ular Kobra Sukai Tempat Lembab untuk Bertelur dan Bayi Ular Kobra Menyebar Ikuti Instingnya
• 31 Ular Kobra Sembunyi di Gulungan Karpet Masjid, Pengurus Masjid Panggil Anggota TNI, Ini Hasilnya!
• Terinjak Ular King Kobra dan Bertemu Harimau Sumatera, Kisah Petugas Pemadam Karhutla di Hutan
WASPADA, Ular Kobra Sukai Tempat Lembab untuk Bertelur dan Bayi Ular Kobra Menyebar Ikuti Instingnya
SRIPOKU.COM - Memasuki musim hujan, tanah dan udara pun mulai mengalami peningkatan kelembaban, hal ini diduga memicu kemunculan ular kobra pada sejumlah wilayah di Jakarta, Jawa Barat hingga Jawa Tengah.
Seperti kemunculan sejumlah anakan (bayi) kobra yang baru saja terjadi di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019).
Menurut Peneliti Reptil dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Amir Hamidy yang dihubungi Tribunnews pada Minggu (15/12/2019) lalu, ular kobra sangat menyukai tempat yang memiliki tingkat kelembaban tinggi.
Tempat ini biasanya digunakan induk kobra sebagai area bertelur.
Umumnya, reptil satu ini memilih wilayah persawahan untuk mengeluarkan telurnya sebelum kemudian menetas secara alamiah.
"Kobra itu di sawah sangat survive di situ, dia bisa meletakkan telurnya, bisa berkembang biak," ujar Amir, saat dihubungi Tribunnews.
• 31 Ular Kobra Sembunyi di Gulungan Karpet Masjid, Pengurus Masjid Panggil Anggota TNI, Ini Hasilnya!
• Fase Menetas Telur Ular di Bulan Januari 2020, Waspada Rumah dan Jamban Jadi Tempat Sembunyi
• Penemuan Ular Raksasa di Indonesia, Ada yang Disebut Naga oleh Suku Dayak, hingga Mati Terbakar Api!
Ia kemudian menjelaskan bahwa musim hujan biasanya dimanfaatkan kobra untuk meletakkan telurnya.
Dalam satu kali bertelur, induk kobra mengeluarkan sekitar 10 telur, setelah itu kobra dewasa ini akan meninggalkan telur-telurnya tersebut.
"Nah musim ini memang musim kobra itu untuk menetas anakannya, dan si induknya itu meninggalkan telurnya setelah dia bertelur," jelas Amir.
Sedangkan untuk periode menetasnya, telur-telur ini membutuhkan waktu sekitar 3 hingga 4 bulan untuk bisa menetas menjadi anak atau baby kobra.
Menurut Amir, si induk kobra pun mungkin saja telah berada di area tersebut pada periode itu.
"Dan periode menetas telurnya itu adalah 3 sampai 4 bulanan, sehingga induknya pun mungkin sudah 3 atau 4 bulan posisi ada di situ," kata Amir.
Kemudian ia menambahkan, fase selanjutnya yang akan dilewati baby kobra ini setelah menetas, tentunya akan menyebar mengikuti instingnya sebagai satwa liar.
Hal ini yang mungkin akhirnya membuat gempar warga pemukiman yang menemukan keberadaan baby kobra ini.
"Nah ketika anakan menetas, yang namanya baby akan menyebar ke mana-mana sesuai dengan instingnya, dia akan menyebar ke mana-mana, ini yang terjadi di situ," ujar Amir.

• Rekam Perselingkuhan Artis Top di Dalam Mobil, Sopir Ini Beruntung Terima Hadiah Uang Rp 723 Juta
• Jangan Terkecoh Wajah Polosnya, Tumbuh Dewasa Jadi Pembunuh Kejam, No 4 karena Benci Hari Senin
• Darlina Bikin Pengakuan Kerasukan Puyang Rambut Emas Hoaks, Begini Respon Masyarakat Pagaralam
31 Ular Kobra Sembunyi di Gulungan Karpet Masjid, Pengurus Masjid Panggil Anggota TNI, Ini Hasilnya!
SRIPOKU.COM - Lanjar (47), seorang takmir Masjid At Takwa di Perumahan Griya Adi Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, terkejut bukan kepalang, dengan apa yang ditemukannya di masjid tersebut, Sabtu (7/12/2019) lalu.
Saat itu ia hendak menunaikan Salat Ashar berjamaah.
Tiba-tiba, Lanjar melihat hal mencurigakan di dekat mimbar masjid.
"Ularnya ada di gulungan karpet dekat mimbar," ujar Lanjar, saat dijumpai TribunSolo.com, Selasa (17/12/2019).
Penemuan Lanjar, mengingatkannya akan maraknya penemuan ular di sejumlah daerah.
Ia pun berinisiatif memeriksa gulungan karpet itu.
Benar saja, ada banyak ular di sana.
"Saat mau salat, di karpet dekat mimbar ditemukan satu ekor ular,"
"Pas kita cek di lipatan karpet yang lain, ternyata ditemukan 6 ekor ular lagi," kata Lanjar.
Pengurus masjid kemudian memanggil bantuan dari seorang warga sekitar bernama Janu.
Janu adalah anggota TNI dari Brigrif 6, yang juga anggota komunitas pencinta ular, Exalos Indonesia.
Penemuan Janu selama memeriksa masjid itu, lebih mengejutkan lagi.
Selama empat hari menyisir, Janu menemukan puluhan anak ular kobra jawa atau yang memiliki nama latin Naja Sputatrix.
"Saya temukan lagi 25 ekor, yang 5 ekor sudah saya lepas liarkan lagi, ini tinggal 20 ekor," kata Janu.
Menurut Janu, ular tersebut banyak ditemukan di gudang karpet yang berada didekat mimbar masjid.
"Ular pertama kali saya temukan di tumpukan keramik, dan tumpukan karpet," jelasnya.
Tumpukan karpet itu kemudian di gelar satu persatu didalam ruangan masjid, dan banyak sekali ditemukan anak ular di sana.
Dia memperkirakan, induk dari anak ular itu masuk kedalam masjid sekitar dua bulan yang lalu, untuk bertelur, lalu pergi.
"Proses penetasan telur ular sekitar dua bulan, dan telur ular ini tidak diengkrami, jadi setelah si Induk bertelur, dia langsung pergi," terangnya.
Sementara ular yang ditemukan sekitar umur 2-3 minggu dengan panjang sekitar 20 cm.
Untuk mengantisipasi masjid tersebut digunakan sebagai sarang ular, pihaknya dan pengurus masjid menutup lubang di dalam gudang, yang dijadikan tempat untuk pompa air.
Menurut Lanjar, ini merupakan kejadian pertama kali yang terjadi di masjid tersebut. (TribunSolo.com/Agil Tri)