Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang yang Kini Jadi Destinasi Wisata Andalan di Palembang
Kawasan bersejarah pada masa Kesultanan Palembang, sejak tahun 1724 sampai tahun 1803.
Penulis: Chairul Nisyah | Editor: Refly Permana
Benteng Kuto Besak (BKB)
Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Chairul Nisyah
SRIPOWIKI, PALEMBANG- Benteng Kuto Besak (BKB) merupakan salah satu tempat bersejarah di Kota Palembang.
Benteng Kuto Besak berdiri sejak abad ke-18, dimana awalnya Benteng Kuto Besak, adalah sebuah kompleks keraton yang menjadi pusat kesultanan Palembang.
Sama seperti keraton di Yogyakarta, atau Solo, Benteng Kuto Besak menyimpan banyak sejarah, terutama dimasa kepemimpinan Sultan Mahmud Badaruddin I dan Sultan Mahmud Bahauddin yang berkuasa pada tahun 1724 sampai tahun 1803.

Sultan Mahmud Bahauddin adalah sosok yang berjasa, beliau membuka jalur perdagangan internasional di wilayah Kesultanan Palembang.
Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak.
Selain itu, Beliau adalah seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara.
• Ikon Kota Palembang, Tugu Ikan Belido di Pelataran BKB Palembang
Benteng Kuto Besak berlokasi di daerah 19 Ilir, Bukit Kecil, Kota Palembang.
Benteng tersebut menghadap langsung ke sungai Musi, dan berada di lahan yang terbuka, serta strategis.
Pada malam hari, Benteng Kuto Besak nampak lebih indah dengan hiasan warna warni lampu kota.
Selain itu banyak pedagang pasar malam yang menjajakan dagangannya, di kawasan tersebut.
Kebanyakan yang dijual adalah kuliner lezat, seperti pempek hingga wedang ronde.
Saat ini Benteng Kuto Besak, ditempati oleh Komando Daerah Militer (Kodam) Sriwijaya.