Menuju Tauhid Sejati

Dari Diri Sendiri , Menuju Tauhid Sejati

Manusia adalah makhluk yang paling mulia sekaligus paling unik bila dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah SWT lainnya.

Editor: Salman Rasyidin

Pentingnya mem­bangun kesadaran diri, karena hal ini merupakan salah satu potensi yang paling mendasar bagi manusia.

Manifestasi kesadaran diri akan terlihat pada manusia ketika seluruh perilaku dan pikirannya senantiasa berada dalam orbit kesadaran akan kehambaannya di hadapaan Tuhan.

Ma­nifestasi yang paling tampak diwujudkan dalam pelbagai aktivitas hidupnya yang selalu di­sandarkan secara vertikal kepada Allah.

Kesadaran seperti ini merupakan wujud ketauhidan yang paling mendasar dan sekaligus merupakan modal yang sangat besar bagi manusia untuk me­ne­mu­kan kesadaran dirinya, sebagaimana tergambar di alam arwah ketika manusia mengakui bah­­wa Allah sebagai Tuhannya.

Bila seseorang dapat menyadari dengan baik adanya Tuhan Yang Ma­ha Esa, itu merupakan titik awal baginya untuk mengenal diri sendiri.

Pengenalan diri sendiri adalah bentuk pengembalian kesadaran manusia akan fitrahnya sebagai makhluk yang dulunya begitu jujur mengakui Allah sebagai Tuhannya.

Pengakuan ini telah ter­gambar di alam arwah, sebagaimana ditegaskan Allah dalam al-Quran: “Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adamdari sulbi mereka dan Allah mengambil ke­sak­sian terhadap jiwa mereka(seraya berfirman), bukankah Aku ini Tuhan-mu? Mereka men­ja­wab, betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi” (Q.S. Al-A’raf:7).

Kesaksian ketika di alam arwah yang tergambar pada ayat tersebut merupakan bentuk kejujuran manusia yang paling esensial dan paling murni.

Mereka dengan ikhlas dan tanpa paksaan siapa pun, mengakui Allah sebagai Tuhannya.

Akan tetapi, sayangnya ketika terlahir ke dunia, ternyata tidak sedikit ma­nu­sia yang melupakannya.

Ketika kemudian manusia sadar untuk kembali pada perjanjian suci ter­sebut, dan ini merupakan bukti konkret akan kesadaran diri.

Dalam konteks ini, kesadaran yang terjadi adalah kesadaran ketauhidan.

Manusia sesungguhnya dapat menemukan kesadaran diri, karena ia memiliki hati.

Hati adalah aspek rohani manusia yang paling urgen, karena hatilah asal atau tempatnya niat dan spirit dari setiap perbuatan manusia sebagai implementasi kehambaan kepadaAllah.

Hati merupakan elemen yang paling berfungsi untuk menemukan kesadaran diri.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved