Seusai Sadap Karet Pria di Muratara Dirasuki Setan, Cabuli Anak Karena Berubah Ujud Jadi Istrinya
Seusai Sadap Karet Pria di Muratara Dirasuki Setan, Cabuli Anak Karena Berubah Ujud Jadi Istrinya."Kalau ada sisa umur saya taubat." ujarnya.
Ditinggal berdua dengan anaknya, Seusai Sadap Karet Pria di Muratara ini mengaku Dirasuki Setan, sehingga tega Cabuli Anak Kandungnya, yang dia lihat Berubah Ujud Jadi Istrinya.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Seusai Sadap Karet Pria di Muratara Dirasuki Setan, Cabuli Anak Karena Berubah Ujud Jadi Istrinya.
Aksi SP, pria di Muratara yang tega Cabuli Anak kandungnya ini, ditangkap polisi atas tuduhan mencabuli anak kandungnya.
SP pun tidak mengelak dan mengakui perbuatannya yang tega Cabuli Anak kandungnya.
Namun, pengakuannya yang dianggap seperti orang mabuk membuat polisi yang memeriksanya heran.
Kepada petugas, Pria di Muratara ini mengaku Dirasuki Setan, sehingga saat melihat anak kandungnya itu berubah menjadi istrinya.
"Waktu itu saya tidak sadar bahwa itu anak saya," kata tersangka SP didampingi Kapolres Muratara, AKBP Adi Witanto saat konferensi pers, Senin (2/12/2019).
Tetapi SP tidak dapat mengelak jika perbuatannya ini salah dan siap menerima hukuman atas perbuatannya yang tega Cabuli Anak Kandungnya.
1. Dilakukan Sejak 2 Tahun Lalu
Kepada petugas, tersangka SP (34), ayah yang dilaporkan karena Cabuli Anak kandungnya sendiri di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) itu, memang semakin aneh.
Bahkan, SP mengaku mengaku tak sadarkan diri saat pertama kali melakukan pencabulan terhadap anaknya dua tahun lalu.
"Waktu itu saya tidak sadar bahwa itu anak saya," kata tersangka SP didampingi Kapolres Muratara, AKBP Adi Witanto saat konferensi pers, Senin (2/12/2019).
2. Anak Kandung Berubah Ujud Serupa Istri
SP merasa dirasuki setan kala itu, sehingga penglihatannya terhadap anak kandungnya itu seperti melihat istrinya.
Ia mengungkapkan, saat pencabulan pertama dirinya baru pulang dari menyadap karet dan ketika masuk pondok melihat anaknya seperti istrinya.
"Waktu itu ibunya sedang pergi, hanya ada anak saya di rumah, saya lihat dia itu perasaan saya seperti lihat istri saya. Jadi saya tidak sadar bahwa dia anak saya," katanya.
3. Bantah Mabuk
Saat ditanya apakah tersangka dalam keadaan mabuk sehinga tidak sadarkan diri waktu itu, tersangka mengaku tidak mabuk tapi juga tidak sadar.
"Saya tidak sadar saja, saya tidak mabuk, pokoknya dalam pikiran saya itu kepengen, nah pas lihat dia (anak) seperti istri saya, jadi langsung saya," ujarnya.
4. Dilakukan Berulang-Ulang dan Kesal Kepada Istri
Saat ditanyakan mengapa perbuatan itu kembali dilakukan berulang kali?
SP mengaku kesal kepada istrinya.
Ketika disinggung bagaimana bisa terjadi berulang kali melakukan pencabulan, tersangka SP mengaku kesal karena sering ribut dengan istrinya.
SP mengaku menyesali semua perbuatannya dan berjanji akan bertaubat, serta tidak mengulangi kesalahan yang kedua kalinya.
"Saya menyesal sekali, kalau saya masih ada sisa umur, saya mau bertaubat," katanya.
5. Malah Berikan Nasehat Kepada Wartawan dan Polisi
Mengaku menyesal dan taubat, makanya dia kemudian malah menasheti wartawan dan polisi.
Dengan mengatakan kepada seluruh orangtua terutama ayah agar tidak berbuat bejat seperti yang telah dilakukannya.
"Untuk kawan-kawan, saudara-saudara, namanya kita lawan jenis, kalau dengan anak sendiri itu harus jaga jarak, jangan dekatlah pokoknya," kata SP.
6. Terancam Hukuman Penjara 5 Tahun
Kapolres Muratara, AKBP Adi Witanto menyampaikan, tersangka SP terancam hukuman penjara di atas lima tahun.
Tersangka melanggar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 atas perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
"Hukumannya di atas lima tahun itu, kena undang-undang perlindungan anak," kata AKBP Adi Witanto.
Ia mengimbau masyarakat untuk senantiasa menjaga, merawat dan melindungi anak-anak yang merupakan titipan dari Allah SWT.
"Anak itu titipan, harus kita jaga, kita lindungi, bukan malah seperti ini. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi di Kabupaten Muratara," ujarnya.