Berita Palembang
Pengurus Ponpes Palembang Darusalam Gandus Ajak Warga Beramal Zariah dengan Menanam Pohon Pisang
Terobosan unik dilakukan Pondok Pesantren Palembang Darusalam pimpinan Ustaz Mohammad Faizal SSos.I MHI di Perumahan PNS Pemkot Kelurahan Gandus
Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
Amal Jariyah dengan Pohon Pisang, Ponpes Palembang Darusalam Gandus Dukung Gerakan Tanam 1.000 Pohon Pisang
Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Terobosan unik dilakukan pengurus Pondok Pesantren Palembang Darusalam pimpinan Ustaz Mohammad Faizal SSos.I MHI di Perumahan PNS Pemkot Kelurahan Gandus Kecamatan Gandus Palembang, Minggu (1/12/2019).
Mereka mengajak para pemuda dan unsur masyarakat amal Jariyah dengan pohon pisang.
Langkah unik ini dilakukan pihak pesantren agar warga di lingkungan pesantren bisa dilibatkan dalam kegiatan amal dan ekonomi.
“Kita mempunyai lahan kosong yang nantinya akan kita tanami pisang.
Pengadaan benih pisang dan penanaman inilah yang melibatkan warga.
Terlihat sederhana, namun kegiatan sederhana ini Insya Allah bisa jadi amal zariah masyarakat,” kata pengasuh Pondok Pesantren Palembang Darusalam ini, Senin (2/12/2019).
• Mengenal Sosok Kapolsek Gandus AKP Willian Harbensyah, Siap Turunkan SINGA MAS dan Tim BELUT
Menurut ustaz muda ini, amal zariah warga berasal dari pisang yang mereka tanam untuk pesantren.
Pisang-piang ini diharapkan berbuah dan hasilnya dapat dijual dan digunakan untuk menghidupi pesantren dan membiayai para santri.
“Pesantren ini didirikan untuk membangun karakter santri yang mandiri dalam segi pemikiran dan hidup.
Mereka akan dididik bagaimana hidup yang sebenarnya, bukan hanya mengerti ilmu agama, namun mempunyai skill yang dapat diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
Penanaman pohon pisang adalah salah satu dasar belajar filosofis bertahan hidup.
• Objek Wisata di Gandus Ini Ternyata Sudah Diakui Dunia, Ini 10 Lokasi Wisata Menarik di Palembang!
Sementara untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya di masyarakat, santri kita bekali dengan kemampuan membengkel, berdagang, bertani dan kemampuan-kemampuan terapan lainnya,” terang Ustaz Izal yang juga Direktur Lembaga Survey Demokrasi (LSD).
Menurut Ustaz Izal, saat ini ada sekitar 25 orang santri aktif yang belajar di pesantrennya.