Berita Muratara
Viral Anak Pramuka se Sumsel Kelaparan dan Mual-mual di Festival Danau Rayo, Ini Kata Penyelenggara
Dalam video itu, Bastari Ibrahim menyatakan, Festival Danau Rayo yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muratara mempermalukan daerah.
Viral Anak Pramuka se Sumsel Kelaparan Sampai Mual-mual di Festival Danau Rayo, Ini Kata Penyelenggara
SRIPOKU.COM, MURATARA - Video pengakuan Bastari Ibrahim, Ketua Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) beredar di Facebook.
Dalam video itu, Bastari Ibrahim menyatakan, Festival Danau Rayo yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Muratara mempermalukan daerah.
• Video: Bocah Viral Dikira Meninggal Karena Kelaparan & Kelelahan Ternyata Masih Hidup
• Kasihan! Setelah Tsunami Mendera, Anjing-anjing di Ujung Kulon Kurus Kering Kelaparan Tak Terurus
• Istrinya Kelaparan, Raffi Ahmad Malah Makan Kepiting Senilai 13 Juta, Reaksi Rafathar Bikin Haru
Saat dikonfirmasi Tribunsumsel.com, Rabu (27/11/2019), Bastari Ibrahim membenarkan pernyataannya dalam video yang viral tersebut.
"Iya benar, memang kelaparan, ada yang mual-mual. Kejadian ini mempermalukan nama Muratara di mata masyarakat Sumsel," katanya.
Bastari menjelaskan, ia bersama anak-anak Pramuka dari 17 kabupaten kota se Sumsel diundang untuk berpartisipasi di acara Festival Danau Rayo Muratara.
Tujuannya untuk mengenalkan objek wisata Danau Rayo Muratara kepada masyarakat Sumsel.
Kebetulan anak-anak Pramuka tersebut sedang mengikuti perkemahan tingkat Sumsel di Kabupaten Muratara.
"Jadi anak-anak ini kami bawa dari bumi perkemahan datang ke Festival Danau Rayo ini supaya acara ini ditonton masyarakat se Sumsel," ujar Bastari.
Akan tetapi, niat mau mengenalkan Danau Rayo sebagai objek wisata andalan di Kabupaten Muratara justru berujung memalukan.
Anak-anak Pramuka yang merupakan siswa-siswi SMA se Sumsel ini tidak mendapat pelayanan yang baik dari panitia Festival Danau Rayo.
• Bupati Muratara Syarif Hidayat Sempat Jadi Guru, Saya Pernah Digaji Rp 1.000
Akibatnya, mereka membubarkan diri dan boikot tidak ikut berpartisipasi pada rangkaian acara Festival Danau Rayo tahun kedua itu.
Padahal anak-anak Pramuka tersebut akan ikut berpartisipasi di acara Festival Danau Rayo dengan mengikuti lomba bidar dan tari daerah.
"Anak-anak ini dari jam 8 pagi sampai jam 3 sore tidak dikasih makan, mereka kelaparan, mereka datang ke sini mau memeriahkan Festival Danau Rayo, tapi apa, ini sangat memalukan," ujar Bastari.
Menurut dia, diundangnya anak-anak Pramuka dari 17 kabupaten kota ke acara Festival Danau Rayo tersebut bukan untuk mengangkat nama baik Muratara.
