Pembatasan Solar Subsidi Sudah Dibatalkan Tapi Antrean Panjang Kendaraan di SPBU Masih Terjadi

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Rencana Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) membatasi kuota solar subsidi di sejumlah daerah karena kuota solar subsidi telah habis akhirnya dibatalkan.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fansurullah Asa menerbitkan Surat Edaran yang mencabut pembatasan solar bersubsidi yang diterbitkan 2 Oktober lalu dengan alasan eskalasi dinamika politik yang membutuhkan suasana yang kondusif dan stabilitas di masyarakat.

Alasan lain solar subsidi batal dibatasi karena PT Pertamina (Persero) tidak sanggup menyediakan solar non subsidi untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen.

Region Manager Communicator & CSR Pertamina Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf mengatakan, pascapencabutan pembatasan solar subsidi kembali normal karena semua sudah disiapkan sesuai kebutuhan.

• Pencurian Kambing di Sungai Rotan Muaraenim Terbongkar Gegara Motor Mogok dan Kambing Mengembek

• Anak Penjual Kue Ini Jadi Staf Khusus Jokowi

• Shinta Melaju ke Babak Kualifikasi 24 Besar Kejuaraan Dunia 55Th Qubica AMF Bowling World Cup 2019

"Tidak jadi pembatasan solar subsidi jadi edaran itu sudah dicabut dan kuota solar sudah disiapkan sesuai kebutuhan," ujarnya Kamis (21/11/2019).

Meski pembatasan solar subsidi resmi dicabut nyatanya antrean panjang kendaraan khususnya truk dan fuso terlihat di sejumlah SPBU di jalan lintas Sumatera misalnya di SPBU Poligon dan Keramasan.

Belasan kendaraan besar ini antre menunggu giliran mengisi BBM solar di SPBU sehingga memakan badan jalan karena antrean panjang kendaraan hingga ke jalan raya.

Bukan cuma sehari tapi pemandangan ini sudah terjadi sejak beberapa hari lalu baik saat pagi, siang maupun sore hari.

Laporan wartawan tribun sumsel.com/Hartati