Kronologi SBY Bebaskan Wartawan yang Disandera di Irak, Salah Satunya Kini Ketua Komisi I DPR RI

Terungkap! Cara SBY Bebaskan Wartawan yang Disandera di Irak, Salah Satunya Kini Ketua Komisi I DPR RI

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Refly Permana
Kompas.com
Terungkap! Cara SBY Bebaskan Wartawan yang Disandera di Irak, Salah Satunya Kini Ketua Komisi I DPR RI 

"Saya masih ingat, ADC Presiden waktu itu, Kolonel Laut Didiet Herdiawan, setelah diberi tahu oleh Dino (Dino Patti Djalal), membangunkan saya pada pukul 01.15," tulis SBY.

Pada saat SBY mendapatkan informasi itu, ternyata dirinya langsung bergegas mengambil tindakan.

Dengan sigap, akhirnya SBY menyampaikan permintaanya untuk membebaskan kedua wartawan yang disandra tersebut agar cepat dibebaskan.

"Singkat cerita, 1 jam kemudian, saya sudah menyampaikan permintaan saya untuk membebaskan 2 warga negara Indonesia itu melalui Aljazeera, yang segera disiarkan ke seluruh dunia. Tentunya ke Irak sendiri," ungkap SBY.

Ternyata, apa yang dilakukan oleh SBY tersebut membuahkan hasil, akhirnya kedua wartawan tersebut dibebaskan.

"Alhamdulillah, tindakan cepat saya itu membuahkan hasil yang amat manis. Meutya dan Budianto beberapa saat, tentu dengan ikhtiar yang lain, bisa dibebaskan dan akhirnya selamat kembali ke tanah air," tandas SBY.

Tak hanya itu Presiden SBY juga tak segan segan memberikan taruhan besar untuk para Kopassus dalam membebaskan Kapal Sinar Kudus di Somalia.

Ahok Dikabarkan akan Ditunjuk Jadi Komisaris Utama Pertamina, Gerindra Sindir 2 Kasus Dialami Ahok!

Sebelum Meninggal Dunia, Ustaz Taufik Hasnuri Berceramah Tentang Kematian, Ini Pesan-pesannya!

Peristiwa itu terjadi tahun 2014 lalu.

Saat itu, Kapal Sinar Kudus beserta awaknya yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dibajak para perompak di Somalia.

SBY pun mengaku segera memtusukan, dan menginstruksikan para prajurit Satuan Khusus TNI untuk membebaskannya.

Menurut SBY, keputusan yang diambilnya itu memiliki risio yang tidak kecil.

"Taruhannya besar. Operasi khusus yang dilakukan oleh Satuan Paska, Marinir, Kopassus, dan Paskhas waktu itu sangat bisa gagal," jelas SBY.

Alasannya, persiapan operasi pembebasan itu hanya dilakukan selama beberapa hari saja.

"Di samping hanya beberapa hari dilakukan persiapan, kapal perang yang mengangkut pasukan tersebut harus mengarungi samudera dengan jarak yangamat jauh," ungkap SBY.

Tidak hanya itu, informasi yang didapatkan SBY dari intelijen juga masih minim, dan berbagai ketidakpastian sasaran.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved